Diduga Dana PKH Dipotong, Emak-emak Ngadu Ke Polres Probolinggo

Para ibu mendatangi SPKT Polres Probolinggo/RMOLJatim
Para ibu mendatangi SPKT Polres Probolinggo/RMOLJatim

Sejumlah emak-emak penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Randu Putih, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, mendatangi Mapolres Probolinggo. 


Dia mendatangi Mapolres Probolinggo untuk mengadukan dana PKH yang diduga dipotong oleh ketua kelompoknya.

Mereka yang mendatangi itu ialah, Husnawiyah (32), Sumina (63), Suliana (32), Suliati (46), Misnaya (48), Tumarah Kumawati (31).

"Kami mendatangi (Polres Probolinggo) ini, karena dana PKH saya di potong pak," jelas Tumrah Kusumawati, saat ditemui di Mapolres Probolinggo, Kamis (7/10).

Menurutnya, pemotongan dana bantuan dari Kementrian Sosial (Kemensos) tersebut diduga telah dilakukan oknum pengurus PKH itu selama dua tahun berturut-turut, dimulai tahun 2020 lalu hingga sekarang.

"Sudah dua tahun ini pak. Dan itu bervariasi (pemotongan) besarannya," jelas dia.

Warga lainnya, Husnawiyah yang juga korban pemotongan mengatakan jika sejak awal dirinya tidak pernah memegang kartu KKS. 

"Saya tidak pernah memegang kartu KKS-nya. Sejak awal, saya hanya diberikan uangnya saja. Karena, kartunya dipegang langsung ketua Kelompok PKH yakni bu Siti Umliah. Uang yang telah dipotong, mencapai 3,6 juta ," kata Husnawiyah, saat ditemui di Kantor Lira.

Senada dengan Hunawiyah, yakni Sumina juga mengaku jika dirinya juga mengalami hal yang sama. Menurutnya, pemotongan atas bantuan itu juga terjadi pada dirinya. Sejak awal pencairan. Sumina mengatakan dirinya juga hanya menerima uang saja.

"Saat mau mencairkan, kartunya diambil langsung oleh sang ketua kelompok. Mereka lantas memberikan uangnya pada saya dan itupun bervariatif kadang 500 ribu dan pernah juga memberikan senilai 200 hingga 300 ribu tiap bulan," terang Sumina.

Terungkapnya, kasus pemotongan bantuan PKH itu berawal saat Sumina membawa buku tabungannya ke Bank BNI KCP Probolinggo untuk melihat langsung rekening korannya. Dirinya kaget, karena disitu tidak sama dengan apa yang dia terima dalam tiap bulannya.

"Kalau ditotal ada sekitar Rp 3,7 juta uang yang hilang direkening saya. Berarti tiap bulan yang diberikan kesaya, tidak sama dengan apa yang ada dibuku tabungan," tukasnya.

Sementara itu, menanggapi kasus pemotongan dana bantuan PKH tersebut, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo, Achmad Arif mengatakan pihaknya mempersilahkan kasus pemotongan itu untuk dilaporkan ke polisi.

"Ndak apa-apa. Silahkan saja dilaporkan. Yang jelas, pemotongan bantuan itu tidak diperbolehkan," ujarnya singkat.