Masa Depan Hubungan ASEAN-Korea Selatan Akan Dibahas Dalam Webinar Internasional RMOL

Korean Center Kantor Berita Politik RMOL menyelenggarakan webinar internasional untuk membahas soal masa depan hubungan ASEAN dan Korea Selatan di bawah payung New Southern Policy/RMOL
Korean Center Kantor Berita Politik RMOL menyelenggarakan webinar internasional untuk membahas soal masa depan hubungan ASEAN dan Korea Selatan di bawah payung New Southern Policy/RMOL

Korea Selatan menjalin hubungan yang spesial dengan negara-negara ASEAN. Terlebih sejak tahun 2017 lalu, negeri ginseng meluncurkan kebijakan yang disebut dengan New Southern Policy (NSP) yang bertujuan untuk memperkuat hubungan Korea Selatan dengan negara-negara ASEAN serta India di level yang setara dengan empat negara kekuatan dunia, yakni Amerika Serikat, China, Jepang dan Rusia.


Indonesia memiliki tempat tersendiri bagi Korea Selatan. Pasalnya, NSP diumumkan saat Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berkunjung ke Indonesia. Pada kesempatan yang sama, Moon juga mengumumkan soal peningkatan hubungan Korea Selatan dengan Indonesia ke tingkat Special Strategic Partnership.

Kini setelah hampir empat tahun diluncurkan, Korean Center Kantor Berita Politik RMOL hendak merayakan serta melihat lebih dekat perkembangan yang terjadi dalam hal hubungan antara Korea Selatan dan ASEAN di bawah payung NSP dari tiga aspek utama yang menjadi prinsip dasar NSP, yakni prosperity, people, and peace.

Pada Selasa (2/11), Korean Center RMOL akan menggelar webinar internasional dengan tema utama "ASEAN-Korea Cooperation Onwards; Outlining ROK's Advanced Policy in ASEAN". Webinar internasional ini akan dilakukan secara hybrid, di mana sebagian besar pembicara dan narasumber serta sejumlah partisipan akan hadir secara fisik di Roemah Djan, Jakarta. Selain itu, partisipan juga bisa hadir melalui virtual room di Zoom.

Webinar internasional ini akan dibuka dengan opening speech dari Dutabesar Korea Selatan untuk ASEAN Lim Sung Nam, Dutabesar Indonesia untuk Korea Selatan yang baru saja ditunjuk Gandi Sulistyanto dan Ketua Centre for Dialogue and Cooperation Among Civilizations (CDCC) Din Syamsuddin. Kemudian akan dilanjutkan dengan keynote speech dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Acara kemudian akan dilanjutkan dengan tiga sesi webinar yang fokus pada tiga prinsip utama NSP, yakni prosperity, people, and peace. Sesi pertama akan membahas sub-tema "NSP as an Economy Revival Strategy in Pandemic Era" bersama dengan Minister Counselor dari Misi Korea Selatan untuk ASEAN Baek Yong Jin serta Mantan Dutabesar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi.

Sesi kedua akan membahas sub-tema "The Korean Spirit: Rise in the Crisis" bersama dengan dua akademisi dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Ali An Sun-geun dan Rahmi Fitriyanti.

Sesi ketiga akan membahas sub-tema "NSP Legacies for a Prosperous and Stable ASEAN Region" bersama dengan Dekan FISIP Universitas Padjajaran Bandung Widya Setiabudi dan Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono.

Sebagai penutup, juga akan diumumkan para pemenang dari essay writing competition yang telah lebih dulu diselenggaran oleh Korean Center RMOL bagi para mahasiswa di Indonesia untuk menggali daya kritis, meningkatkan kepedulian dan mendekatkan mahasiswa pada isu hubungan antara Korea Selatan dan ASEAN.

Webinar internasional ini terbuka untuk umum. Partisipan dapat ikut bergabung di ruang virtual melalui Zoom dengan cara mendaftarkan diri terlebih dahulu di bit.ly/WebinarASEANKorea. Setelah mengisi formulir pendaftaran online, partisipan akan dikirimkan pemberitahuan lebih lanjut mengenai link untuk ruang virtual tersebut.

Ini adalah kali kedua Korea Center RMOL menyelenggarakan acara webinar internasional untuk melihat lebih dekat hubungan antara Korea Selatan dan ASEAN di bawah payung NSP. Di bulan November tahun 2020 lalu, Korean Center RMOL juga menyelenggaran kegiatan serupa dengan tema "ASEAN-Korea: Cooperation Upgrade" yang dihadiri oleh sejumlah akademisi, diplomat, pejabat publik, media serta lebih dari 300 partisipan di ruang virtual Zoom. Acara tersebut diliput oleh media-media di Indonesia serta Korea Selatan.