Peringati Peristiwa 10 November di PCNU Surabaya, Anwar Sadad: Pertempuran Surabaya Ujian Kemerdekaan

Banyak cara dilakukan untuk mengenang para pahlawan Pertempuran Surabaya 10 November 1945. Anwar Sadad, Wakil Ketua DPRD Jatim memilih bergabung dengan para kiai dan nahdliyin untuk doa bersama dalam acara "Haul Syuhada Pertempuran 10 November 1945" di Kantor PCNU Kota Surabaya.


Selain Sadad, sejumlah tokoh hadir dalam acara tersebut, di antaranya KH Muchit Murtadlo, Prof KH Imam Ghozali Said, KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), KH Mas Sulaiman Nur, dan Dr KH Ahmad Muhibbin Zuhri.

Bagi Sadad, kehadirannya dalam acara tersebut merupakan cara menghidupkan spirit kepahlawanan para syuhada di era kini.

Dalam sambutannya, Sadad mengungkapan kontribusi besar para ulama dan santri dalam perjuangan. Pertempuran 10 November 1945 adalah ujian bagi kemerdekaan Indonesia yang belum seumur jagung.

"Kedatangan sekutu yang dipimpin Kerajaan Inggris datang dengan persenjataan lengkap dan modern sebagai pemenang Perang Dunia kedua," katanya.

"Arek-arek Surabaya berhasil meredam ancaman dan serangan sekutu, meskipun mengorban ratusan ribu jiwa," tambahnya.

Dikatakan Sadad, spirit perjuangan rakyat Surabaya dan Jawa Timur untuk melawan sekutu tumbuh antara lain karena Fatwa Jihad Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari.

"Fatwa Jihad terebut melahirkan sebuah resolusi yang dikeluarkan para ulama se Jawa dan Madura, yang dikenal sebagai Resolusi Jihad," tambahnya.

Para ulama merumuskan Resolusi Jihad bertempat di Gedung Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO), pada saat itu adalah Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. 

Kini gedung tersebut menjadi Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Surabaya. Sejak era Walikota Tri Risma Harini gedung bersejarah tersebut menjadi Cagar Budaya Kelas A.