PTFI Butuh 40 Ribu Tenaga Kerja Untuk Proyek Pembangunan Smelter

foto/rmoljatim
foto/rmoljatim

Pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI), yang menempati lahan seluas 100 hektar di kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE) Manyar Gresik, masih berjalan 8 persen.


Menurut Vice President PTFI Riza Pratama, proyek pengerjaannya dilakukan oleh kontraktor dari PT Ciyoda International Indonesia (CII).

"Saat ini proses pembangunannya masih dalam tahap pemadatan lahan, agar tanahnya stabil. Semestinya tahapan ini sudah selesai tahun lalu, karena pandemi covid-19 baru terealisasi sekarang. Tapi semua berjalan sesuai dengan rencana," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (26/11).

“Pembangunan skala besarnya baru akan dimulai tahun depan, yang pengerjaannya membutuhkan sekitar 40 ribu tenaga kerja," tuturnya. 

Penyerapan tenaga kerja saat pengerjaan proyek pembangunan smelter lanjut Riza, memang sangat besar. Namun, ketika nantinya perusahaan beroprasi hanya akan membutuhkan sebanyak 1000 tenaga kerja.

"Yang kami butuhkan saat smelter beroprasi, adalah tenaga kerja dengan kategori high skil dan sumber daya ini akan kami share ke pemerintah daerah agar orang-orang Gresik khususnya yang masuk kreteria bisa ambil bagian sebagai tenaga kerja," ungkapnya.

Untuk diketahui bahwa smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) uang menempati lahan di kawasan JIIPE Manyar Gresik. Memiliki kapasitas sebesar 1,7 juta ton konsentrat per tahun dan 480 ribu ton logam tembaga serta fasilitas precious metal refinery (PMR).

PTFI juga memiliki desain single line terbesar di dunia, sehingga mampu menghasilkan 600 ribu koper per tahun. Nilai koper super cycle bisa mencapai 9.400 USD per ton dengan menelan investasi sebesar Rp 42 triliun. Sedangkan revenue dari koper bisa mencapai USD 5,4 miliar.