Diguyur Hujan Deras, Empat Desa Di Sampang Terendam Banjir

Petugas saat mengatur lalin pengguna jalan ketika jondisi Jalan Nasional di jalan Raya Jrengik banjir/ist
Petugas saat mengatur lalin pengguna jalan ketika jondisi Jalan Nasional di jalan Raya Jrengik banjir/ist

Akibat diguyur hujan deras, empat desa di wilayah Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Madura, direndam banjir dari luapan Sungai Panyeppen.


"Banjir yang terjadi di empat desa di wilayah Kecamatan Jrengik, akibat dari luapan Sungai Panyeppen yang tidak bisa menampung debet air sungai setelah diguyur hujan dan mendapat kiriman dari Sungai di Wilayah Kecamatan Tambelangan. Hujan deras di wilayah tersebut terjadi dalam kurun waktu enam jam lamanya dengan intensitas tinggi," jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Asroni, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (3/12).

Kamis sore kemarin, lanjut Asroni, terjadi hujan lebat hingga tengah malam. Hal itu kemudian membuat debet air Sungai Panyeppen meninggi dan kemudian meluap ke daerah persawahan serta pemukiman warga di empat desa. 

"Kemudian juga ditambah dari kiriman Sungai dari Tambelangan," terangnya.

Asroni merinci, empat desa yang terdampak banjir akibat luapan sungai di antaranya Desa Panyeppen, Margantoko, Majengan dan Taman, dengan kedalaman air kurang lebih mencapai 50 senti meter di Desa Margantoko.

"Sedangkan di tiga desa lainnya kedalamannya rata-rata sedalam 30 senti meter. Selain itu, jalan nasional di Jrengik ikut terjadi genangan," paparnya.

Tidak ada korban jiwa dan material dalam peristiwa banjir di Jrengik saat ini. Bahkan Asroni menyebutkan kondisi banjir sudah menyurut.

"Dalam penanganan banjir ini, kami berkoordinasi dengan beberapa pihak di Wilayah Kecamatan Jrengik maupun dengan Dinsos Kabupaten," jelasnya.

Sementara Kapolsek Jrengik, Iptu Budi Purnomo menyampaikan, genanan banjir di jalan nasional, tepatnya di Jalan Jrengik meliputi titik SPBU Nyiburan hingga ke jalan masuk Desa Majengan terpantau setinggi 20-50 senti meter. Oleh karena itu, untuk mencegah kemacetan, pihaknya menerjunkan seluruh anggotanya di Mapolsek.

"Kami turunkan hampir seluruh anggota Polsek Jrengik untuk mengamankan arus lalu lintas di sepanjang banjir untuk mengantisipasi pengendara sepeda motor dan mobil yang mogok agar tidak mengakibatkan kemacetan lalu lintas akibat banjir," ujarnya.

Selain itu Iptu Budi Purnomomenjelaskan, giat pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas dimulai sejak pukul 05.30 wib pagi. Bahkan hingga saat ini pihaknya tetap meminta anggotanya untuk tetap berjaga-jaga di lokasi yang sudah mulai menyurut.

"Sekarang air sudah mulai surut tapi kami masih stand by di lokasi untuk memantau arus lalu lintas sekaligus melaksanakan pengaturan arus lalu lintas. Dan kami mengimbau untuk pengguna jalan raya yang akan melewati jrengik khususnya para pengendara sepeda motor untuk menyiapakan jas hujan dan selalu berhati-hati dalam berkendara," paparnya.