Perbaikan Jembatan Geladak Perak Lumajang Telan Dana 100 Milyar, Butuh Waktu 1 Tahun

Jembatan Geladak Perak Lumajang yang putus karena lahar Semeru
Jembatan Geladak Perak Lumajang yang putus karena lahar Semeru

Geladak Perak, jembatan penguhubung utama Lumajang - Pronojiwo yang ambruk akibat Awan Panas Guguran (APG) bencana Gunung Semeru akan kembali dibangun di titik yang sama.


Namun dengan struktur bangunan jembatan yang berbeda. Jembatan ini merupakan vital, sebagai akses utama, yang  antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang,  berada  di Jalan Raya Dampit-Lumajang No.335, Krajan, Jarit, Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PURR) Hedy Rahadian usai melakukan pemantuan bekas runtuhan Geladak Perak, di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Sesat lalu. 

 Menurut dia, kerusakan Geladak Perak salah satunya diduga karena pondasi yang menopang dari bawah sudah terkikis oleh terjangan lahar dingin, ditambah dengan pengaruh Awan Guguran Panas.

Oleh karena itu, pihaknya akan menkonstruksi ulang struktur bangunan Jembatan Geladak Perak agar nantinya tidak bergantung pada pondasi bawah.

"Nanti akan kita ganti, konstruksinya akan kita balik," katanya, dikutip kantor Berita RMOLJatim.

Dia menjelaskan, runtuhnya jembatan, karena ambruknya bangunan bagian bawah. Jadi nanti jembatan tidak akan gunakan pondasi dibawah, tapi sifatnya nanti melengkung keatas. 

Sedangkan untuk lokasi, panjang dan lebar bangunan akan sama seperti Geladak Perak yang sebelumnya.

"Untuk titiknya tetep, bentangannya relatif sama, kecuali ada kebutuhan yang lain," kata dia.

 Dia memperkirakan untuk membangun jembatan tersebut, akan menelan anggaran Rp.100 milyar dan  dibutuhkan waktu masa pengerjaan estimasi selama satu tahun. 

"Membutuhkan waktu sekitar 1 tahun untuk proses pengerjaannya  total anggarannya Rp100 Milyar kira-kira,"katanya. 

Dia menambahkan, saat ini pihaknya telah merancang untuk membuat jembatan sementara, agar semua proses penyaluran bantuan dan monilitas warga bisa berjalan lancar.