Curah Hujan Tinggi, BPBD Bondowoso Imbau Warga Waspada Tanah Longsor

Kalaksa BPBD Bondowoso, Dadan Kurniawan/ist
Kalaksa BPBD Bondowoso, Dadan Kurniawan/ist

Badan Penanggulangan Bencana Daeraah (BPBD) Bondowoso, meminta warga selalu waspada terhadap bencana tanah longsor selama musim hujan berlangsung.


Hal tersebut disampaikan langsung oleh kepala pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso Dadan Kurniawan di kantornya, Senin (20/12).

"Tingkat kewaspadaan harus tinggi. Apalagi rumahnya di bawah tebing. Itu potensi terjadi longsor sangat besar sekali," imbaunya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Dijelaskannya, bahwa struktur tanah akan berubah menjadi lembek jika terlalu lama diguyur hujan. Sementara intensitas curah hujan cukup tinggi akan terus mengguyur Bondowoso untuk beberapa pekan ke depan. Utamanya saat menjelang sore hari.

"Memang kemarin ada peringatan bahwa ketika sore hari ada hujan intensitas tinggi dari BMKG," ujar pria akrab disapa mas Dadan tersebut.

Dia juga menjelaskan bahwa salah satu pemicu suatu wilayah berpotensi bencana longsor adalah pengembangan pemukiman yang dilakukan lahan miring. Namun, ketika masyarakat sudah terlanjur menempati lahan tersebut, maka perlu upaya mitigasi memperkuat lereng-lereng di sekitar rumah dengan membuat struktur penahan tanah.

"Karena banyak rumah-rumah warga Bondowoso yang berada di lereng. Seperti di daerah Kecamatan Pakem, Binakal dan juga ada di Kecamatan Maesan. Bahkan hampir di seluruh Kecamatan rawan longgor. Karena memang Bondowoso dikelilingi gunung dan perbukitan," jelasnya.

Dadan meminta masyarakat jeli mengenali tanda-tanda bila akan terjadi longsor. Seperti, retakan tanah, amblesan tanah, keluarnya mata air pada lereng, pohon dan tiang listrik miring, serta tembok bangunan dan pondasi yang tiba-tiba retak.

"Itu di daerah dengan tebing wasapada. Jika sudah ada potensi longsor segera cari tanah yang lapang," sarannya.

Untuk informasi, bencana tanah longsor di Bondowoso selama musim penghujan hampir terjadi setiap tahun. Tahun 2020 lalu terjadi longsor dengan resiko tinggi di salah-satu perbukitan di Kecamatan Ijen. Tahun ini terjadi di Kecamatan Pakem. Longsor sempat menutup akses jalan menuju wisata tancak kembar. 

Terbaru, tanah longsor menimpa kandang ternak seorang warga Desa Kabuaran, Kecamatan Grujugan pagi tadi.