Hujan Deras Akibatkan Longsor di Mojo Kediri

Kondisi rumah warga terkena longsoran/Ist
Kondisi rumah warga terkena longsoran/Ist

Banjir dan tanah longsor menerjang Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Minggu (2/1). Dua rumah terimbas longsor di Dusun Beru, sedangkan banjir mengisolir 42 kepala keluarga di Dusun Semoyo karena jembatan penghubung terputus.


Johan Marasponda, Kasi Kedaruratan dan Logistisk BPBD Kabupaten Kediri mengatakan, curah hujan tinggi dengan intensitas cukup lama mengakibatkan debit air sungai di Desa Blimbing cukup besar. Akibatnya aliran air meluap sampai pemukiman warga, hingga jembatan penghubung antar desa terputus diterjang banjir. 

"Memang untuk curah hujan cukup lama kemarin sore, sehingga memgakibatkan debit air tinggi dan meluap sampai ke pemukiman warga. Selain itu, juga ada jembatan yang terputus akibat diterjang derasnya air," kata Johan kepada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (3/1). 

Sebanyak 42 KK di Dusun Semoyo saat ini terisolasi karena jalur utama terputus. Sedangkan dua rumah warga di Dusun Beru mengalami kerusakan setelah tebing yang berada di samping rumah mereka longsor. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tanah longsor tersebut.

"Ada rumah yang tertimpa longsoran, tapi alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kami mengupayakan akan segera melakukan perbaikan infrastruktur," pungkasnya. 

Johan menambahkan, kondisi gelap di lokasi bencana menyulitkan anggota untuk melakukan pemetaan wilayah terdampak. Kemungkinan Senin pagi 3 Januari 2022 proses pemetaan akan dilakukan kembali, guna memastikan kondisi keseluruhan di wilayah terdampak banjir dan tanah longsor. 

Bagi warga yang terdampak longsor memilih untuk mengungsi ke rumah kerabatnya, sedangkan keluarga yang terisolir akibat jembatan putus kondisinya terpantau cukup baik.

Banjir dan tanah longsor menerjang Desa Blimbing Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri akibat hujan lebat yang berlangsung dari jam 14.00 sampai dengan 18.00 WIB Minggu 2 Januari 2022. 

BPBD mengimbau bagi warga yang tinggal di wilayah perbukitan dan pegunungan diharapkan meningkatkan kewaspadaan jika hujan dengan intensitas tinggi berlangsung cukup lama. Saat ini diperkirakan puncak musim penghujan, sehingga ancaman bencana hidrometeorologi bisa terjadi setiap saat.