Wacana pemekaran provinsi baru di pulau Jawa menjadi pembahasan hangat di lini massa beberapa saat terakhir. Tak tanggung-tanggung, sekitar sembilan daerah mengusulkan pemekaran provinsi baru.
- Jokowi Mengeluh Minimnya Serapan Anggaran Covid-19, Diduga Gara-gara Perubahan Gugus Tugas
- Soal Reshuffle Kabinet, Pengamat: Jokowi Sulit Ditebak
- Pejabat: Taliban Bakal Kembalikan Hukuman Ketat di Masa Lalu
Meski pemerintah pusat masih memberlakukan moratorium atau penangguhan atas wacana tersebut, namun kabar mengenai kelahiran provinsi baru terus berkembang atas dasar usul dan keinginan tiap daerah.
Menanggapi persoalan ini, Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN sekaligus wartawan senior saat kunjungan ke Ngawi enggan memberikan tanggapan. Alasannya tidak mempunyai kompetensi untuk bicara terkait kebijakan atas pemekaran provinsi itu sendiri.
"Saya tidak mempunyai kompetensi ngomong itu (pemekaran provinsi-red). Ah nggak-nggak tidak punya kompetensi," terang Dahlan Iskan dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu, (16/2).
Hanya saja beberapa kesempatan lalu Bupati Ngawi Ony Anwar langsung merespon rencana pemerintah dalam melakukan pemekaran provinsi. Secara garis besar seperti dikutip kantor berita RMOL Jatim, Ony Anwar mengatakan, harus dilihat dari sisi plus minusnya. Jika memberikan manfaat positif secara otonomi daerah maka wacana pemekaran provinsi bisa dilanjutkan.
"Pemekaran itu harus dilihat secara menyeluruh atau secara holistik. Harus ada niatan komperhenshifnya seperti apa dan kalau itu bisa menguatkan otonomi daerah ya monggolah diperjuangkan," ungkap Ony Anwar.
Kedatangan Dahlan Iskan ke Ngawi ini terkait dengan Hari Pers Nasional (HPN) yang dilaksanakan oleh PWI Kabupaten Ngawi yang digelar di Pendopo Wedya Graha. Pada kesempatan itu, Dahlan Iskan beretemu dengan beberapa wartawan perwakilan lintas eks Karesidenan Madiun. (Purwanto/Ngawi)
- Jubir Prabowo: Anak Dijadikan Alat Politik Jatuhkan Rival adalah Watak Bengis
- KPU Perlu Waspadai Aliran Dana Lembaga Survei Pemilu 2024
- Kebijakan Heru Budi Seperti Ahok Dapat Merusak Sistem dan Dianggap Langkah Mundur