Langkah Bersejarah, Jerman Pasok Ratusan Rudal dan Seribu Senjata Anti-Tank ke Ukraina

Sebuah langkah yang tidak disangka-sangka dilakukan oleh Jerman dengan setuju untuk memasok senjata ke Ukraina sebagai respons atas invasi Rusia.


Berlin juga tengah mempertimbangkan untuk menyingkirkan Rusia dari sistem perbankan global, SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecomunication).

Itu adalah jaringan yang digunakan lebih dari 11 ribu lembaga keuangan untuk melakukan transaksi dan mengirim pesan secara aman. Dengan menyingkirkan Rusia, maka hampir mustahil bagi lembaga keuangan mana pun untuk mengirim uang dari dan ke negara tersebut.

Dari laporan Bloomberg, Kanselir Jerman Olaf Scholz telah menandatangani perjanjian untuk menyediakan 500 rudal permukaan-ke-udara Stinger dan 1.000 senjata anti-tank kepada Ukraina.

Keputusan tersebut melanggar kebijakan tradisional Jerman untuk tidak mengekspor senjata ke zona perang sejak Perang Dunia II.

"Invasi Rusia ke Ukraina menandai titik balik," kata Scholz ketika mengumumkan keputusan tersebut, Sabtu (26/2).

"Ini mengancam seluruh tatanan pascaperang kita. Dalam situasi ini, adalah tugas kita untuk melakukan yang terbaik membantu Ukraina mempertahankan diri melawan tentara invasi Vladimir Putin," tambahnya.

Di samping itu, Jerman juga mengatakan akan memasok 400 granat berpeluncur roket ke Ukraina melalui Belanda, bersama dengan 14 pengangkut personel lapis baja dan 10 ribu ton bahan bakar melalui Polandia.

Dalam beberapa waktu terakhir, Scholz menghadapi tekanan karena awalnya menolak mengirim bantuan militer ke Ukraina.

Namun pada Sabtu, Jerman juga meruntuhkan keputusan awalnya untuk tidak mengeluarkan Rusia dari SWIFT.