Terdampak Sanksi, Ribuan Warga Rusia Terdampar di Thailand

 Wat Arun, Thailand/Ne
Wat Arun, Thailand/Ne

Sanksi internasional terhadap Rusia terdampak terhadap para wisatawan. Ribuan pelancong Rusia berbondong-bondong mencari cara untuk meninggalkan Thailand.


Invasi Rusia pada Februari memicu sejumlah tindakan internasional yang menargetkan bisnis dan bank. Beberapa operator Rusia membatalkan penerbangan dan perusahaan pembayaran global menangguhkan layanan.

Di Thailand, turis Rusia menjadi salah satu kelompok pengunjung terbesar yang kembali ke resor tepi pantai sejak pembatasan pandemi dilonggarkan. Namun, saat ini banyak dari mereka yang tidak bisa membeli tiket pulang akibat sanksi.

Wakil gubernur Otoritas Pariwisata Thailand (TAT), Chattan Kunjara Na Ayudhya mengatakan 3.100 orang Rusia terjebak di Phuket, sementara lebih dari 2.000 berada di Samui, dan sejumlah kecil berada di Krabi, Phangnga, dan Bangkok.

Dikatakannya bahwa badan tersebut bekerja untuk membantu mereka yang ingin kembali ke negaranya, termasuk diskusi tentang penerbangan pulang, baik dengan penerbangan reguler atau penerbangan khusus.

Seorang Turis Rusia dan ibu dari tiga anak, Evgenia Gozorskaia, mengatakan keluarganya menerima kabar bahwa tiket Aeroflot mereka kembali dibatalkan.

"Kami sangat cemas, kami tidak punya cukup uang untuk tinggal di sini lebih lama lagi," kata psikolog berusia 41 tahun yang tiba dari Moskow bersama suami dan anak-anaknya pada 27 Februari, seperti dikutip dari Bangkok Post, Minggu (13/3).999

"Kami ingin pergi ke bandara, tetapi saya tidak tahu bagaimana situasinya nanti," katanya dari Phuket, menambahkan bahwa mereka seharusnya terbang pulang pada 28 Maret.

Beberapa orang beruntung bisa mendapatkan tiket pengganti. Sayangnya, ia dan keluarganya tidak seberuntung itu.

Thailand tidak melarang penerbangan Rusia. Namun,  beberapa perusahaan -seperti Aeroflot andalan Rusia- telah membatalkan layanan, meminta wisatawan untuk mencari rute alternatif, seperti melalui Timur Tengah dengan operator yang berbeda.

Banyak juga turis yang terkena dampak penundaan operasi Visa dan Mastercard.

"Mastercard dan Visa menangguhkan layanannya di Rusia. Kami telah melihat contoh kesulitan dalam pembayaran kartu oleh orang Rusia di Phuket," kata Bhummikitti Ruktaengam, presiden Asosiasi Turis Phuket.

Sekitar 23.000 orang Rusia melakukan perjalanan ke Thailand pada Januari tahun ini, menurut TAT.

Turis dari Rusia sebelumnya menyumbang pengunjung terbesar ketujuh ke kerajaan, dengan sekitar 1,5 juta bepergian ke Thailand pada 2019.