Pemkab Bondowoso Petakan Daerah Kemiskinan Ekstrim, Kecamatan Maesan Tertinggi

Wabup Irwan saat ditemui usai rakor terkait kemiskinan ekstrim/RMOLJatim 
Wabup Irwan saat ditemui usai rakor terkait kemiskinan ekstrim/RMOLJatim 

Kecamatan Maesan menjadi wilayah yang jumlah rumah tangga miskin ekstremnya tertinggi di Kabupaten Bondowoso. 


Dalam rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan ekstrem di Aula BP4D, terungkap Kecamatan Maesan jadi yang tertinggi.

Dalam catatan Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BP4D), tercatat jumlahnya mencapai 933 rumah tangga (RT). 

Dari jumlah itu, anggota keluarganya mencapai 4.180 jiwa. 

Kemudian, disusul posisi ke dua ada kecamatan Tlogosari yang jumlah rumah tangga miskin ekstremnya mencapai 817. Dengan anggota keluarganya ada 3.404 jiwa. 

Posisi ke tiga, ada kecamatan Grujugan yang tercatat ada 709 rumah tangga miskin ekstrem. Dan jumlah anggota keluarganya yakni 3.132 jiwa. 

Berdasarkan data yang diterima Kantor Berita RMOLJatim usai rakor tersebut, tercatat di 23 kecamatan semuanya ada rumah tangga yang masuk kategori miskin ekstrem. 

Bahkan, secra global se kabupaten tercatat 38.426 warga Bondowoso masuk kategori miskin ekstrem. Dengan kecamatan terendah kemiskinan ekstrim adalah kecamatan Ijen yakni 149 jiwa atau 38 RT.

Jumlah itu merupakan total anggota keluarga dari 9 ribuan rumah tangga yang masuk kategori kemiskinan ekstrem yang tersebar di seluruh kabupaten Bondowoso. 

Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat, usai Rakor menerangkan, bahwa langkah awal yang akan dilakukan yakni verifikasi dan validasi (Verval) data tersebut. 

Untuk selanjutnya akan dilakukan intervensi terhadap penanganan yang tepat. 

Namun, diperkirakannya tahun ini 2022 pihaknya sudah membuat rencana aksi. Karena, target pemerintah pusat pada tahun 2024 di Bondowoso sudah bisa nol persen miskin ekstrem. 

"Target pemerintah pusat, tahun 2024 harus sudah nol persen, sehingga 2022 harus sudah punya rencana aksi," ujarnya saat dikonfirmasi usai rakor, Rabu (7/4).

Dalam berita sebelumnya, disebutkan bahwa indikator kemiskinan ekstrem sendiri yakni pengeluaran keluarga kurang dari Rp 358 ribu per kapita per bulan.