Daripada sibuk bangun Ibukota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur, lebih baik pemerintah fokus mengembalikan kondisi ekonomi masyarakat yang masih terpuruk oleh pandemi Covid-19.
- AHY: Kekuatan Utama Pembangunan IKN Ada di Investasi
- Antisipasi Over Capacity, Penghuni IKN Tak Lebih dari Dua Juta Jiwa
- Terungkap Alasan Ibu Kota Pindah ke IKN
Hal ini ditegaskan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi, yang meminta pemerintah fokus pada pengembalian kondisi ekonomi rakyat dibandingkan membangun IKN baru yang akan menghabiskan dan ratusan triliun rupiah.
"Lupakan dulu membangun IKN baru yang akan menghabiskan ratusan triliun. Kita harus fokus pada pengembalian ekonomi termasuk pembentukan provinsi baru, lupakan dulu," tegasnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (14/4).
Politikus Demokrat ini pun memperkirakan, jika kelangkaan berbagai kebutuhan masyarakat tidak segera ditangani, maka inflasi tidak bisa dihindarkan.
"Ketika rakyat sudah mulai teriak maka akan terjadi inflasi, kenaikan harga yang berdampak yang berdampak pada sosial. Itu yang kita cegah sebetulnya," tandasnya.
Gong pembangunan IKN baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur sudah dipukul Presiden Joko Widodo pada 14 Maret lalu.
Saat itu, Jokowi mengumpulkan tanah dan air dari seluruh provinsi di Indonesia untuk ditempatkan di satu wadah dalam sebuah proses di Titik Nol IKN.
- Jelang Pilkada Jombang 2024, DPC Demokrat dan Gerindra Intensif Jalin Komunikasi Politik
- Santunan Anak Yatim IKAPTK Jatim, Adhy Karyono: Wujud Solidaritas dan Kebersamaan ASN Jatim
- Demokrat Berharap Khofifah-Emil Lanjut Dua Periode