China Desak Negara Barat Agar Tidak Sewenang-wenang Membekukan Cadangan Devisa Negara Lain

Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun/Net
Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun/Net

Langkah negara-negara Barat yang kerap membekukan cadangan devisa negara lain mendapat kritikan tajam dari Pemerintah China.


Meminta agar langkah tersebut tidak dilakukan, Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun, mengatakan tindakan tersebut bisa merusak stabilitas ekonomi dunia.

"Pembekuan sewenang-wenang cadangan devisa negara lain juga merupakan pelanggaran kedaulatan, dan sama saja dengan mempersenjatai ketergantungan ekonomi," kata Zhang, di pertemuan Dewan Keamanan PBB di Ukraina pada Selasa (19/4), seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (20/4)

“Praktik semacam itu merusak fondasi stabilitas ekonomi dunia, dan membawa ketidakpastian dan risiko baru bagi hubungan internasional,” kata utusan itu, seraya menambahkan bahwa hal itu harus ditinggalkan sesegera mungkin.

Seruan itu datang setelah laporan bahwa setengah dari cadangan devisa Rusia, senilai lebih dari 300 miliar dolar AS, dibekukan oleh negara-negara Barat sebagai bagian dari sanksi atas operasi militer Moskow di Ukraina.

Pada awal Maret, Zhang Jun juga mengkritik pembekuan aset Afghanistan senilai lebih dari 9 miliar dolar AS oleh Washington.

Pada bulan April, Presiden AS Joe Biden kemudian memerintahkan setengah dari aset agar dialihkan untuk memberikan kompensasi kepada para korban serangan teroris 9/11 di negara itu, yang memicu protes di seluruh Afghanistan.

Diplomat China juga meminta Barat untuk berhenti mengirim senjata ofensif ke Ukraina, memperingatkan bahwa ini hanya akan meningkatkan konflik saat ini dan memperburuk krisis kemanusiaan di negara itu.