Libur, Santri Mudik Pulang Kampung Padati Stasiun Jombang

Ratusan santri dari berbagai Pondok Pesantren di Jombang memadati Stasiun Jombang dengan tujuan berbagai Kota di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta, sejak Selasa, (19/04) lalu.


Penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Jombang ini didominasi oleh anak-anak yang notabene santri yang belajar di sejumlah Pondok Pesantren setempat.

Stasiun setempat mencatat, ada peningkatan 40 hingga 60 persen jumlah penumpang yang akan mudik dengan berbagai kota tujuan yang ada di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.

Mereka mulai berbondong-bondong pulang ke kampung halaman masing-masing sejak pihak pesantren telah mengumumkan libur hingga setelah hari raya mendatang.

" Alhamdulillah, sudah libur sekolah dan ngaji di Pesantren hingga bulan Mei mendatang. Dan kami manfaatkan untuk pulang kerumah bertemu keluarga di momen lebaran ini," kata Arla Bukit El Biruni, salah satu santriwati Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Kamis (21/04) dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Kata dia, masa libur kali ini lumayan panjang dan dimanfaatkan oleh teman-teman lainnya juga untuk pulang kerumah masing-masing menikmati masa libur selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

" Ada yang dijemput keluarganya langsung, ada yang naik kereta, bus juga ada," imbuhnya.

Senada dengannya, Ahfa Muhtada Kindi Muafa (13), asal Magelang, Jawa Tengah, Santri Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso Peterongan mengatakan, pihaknya bersama sejumlah santri lainnya ini melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman menggunakan kereta api.

" Alhamdulillah sudah libur dan rencananya mau mudik ke Magelang sampai tanggal 15 Mei 2022 nanti, senang karena tidak perlu tes PCR karena sudah vaksin 2 kali, gak ribet-ribet lagi," ujarnya.

Terpisah, Kepala Sub Urusan Customer Care Stasiun Jombang, Sunaris, menyampaikan jika mulai Rabu (20/4), tidak perlu menunjukkan hasil rapid antigen dan PCR terdapat aturan baru bagi penumpang kereta api dengan usia 6 - 17 tahun yang sudah menjalani vaksinasi Covid 19 tahap kedua.

"Jadi, kabar gembira ini, mulai Rabu aturan itu berlaku," tandas Sunaris.

"Sunaris mengatakan, untuk penumpang kereta api sejak Rabu (19/04) lalu didominasi oleh anak-anak yang notabene santri yang belajar di berbagai Pondok Pesantren di Kabupaten Jombang." Jika dirata-rata axa kenaikan jumlah penumpang 40 sampai 60 persen dari hari biasanya," terangnya.

Hal itu nampak pada Keberangkatan Kereta Api Jayakarta Premium, ribuan remaja berpakaian ala santri naik ke kereta tujuan Surabaya - Jakarta ini dari stasiun setempat. Kondisi ini sudah terjadi sejak Selasa (19/4) kemarin lusa, dengan tujuan Kota yang ada di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta.

Diakui Sunaris, meski jumlah penumpang mulai bertambah, namun sejauh ini ketersediaan tiket kereta api khususnya tujuan jarak jauh masih tersedia. Selain, ketersediaan tiket juga ada tambahan kereta sementara yakni KA Pasundan ada 7-9 rangkaian.

"Ketersediaan tiket existing masih tersedia, untuk jarak jauh juga. Dan sejauh ini ada satu kereta rangkaian tambahan untuk sementara ini yakni KA Pasundan ada 7-9 rangkaian," katanya.