Beredar Foto Bupati Jember Tak Pakai Masker, Dikritik Akademisi dan Politisi

Kegiatan Bupati, yang tidak pakai masker/sosmed
Kegiatan Bupati, yang tidak pakai masker/sosmed

Upaya Bupati Jember, H. Hendy Siswanto meningkatkan pembangunan di segala bidang terus dilakukan melalui program unggulan lainnya diantaranya  J-hur ( Jember hadir untuk rakyat).


Langkah ini tentunya untuk menggerakkan perekonomian dengan mengeksplorasi program unggulan desa, diantaranya peningkatan UMKM dan  pariwisata.  

Foto-foto aktivitas Bupati ini diunggah di sosial media, diantaranya  IG, Facebook dan website Pemkab Jember. 

Terlihat penampakan Bupati Jember, tidak memakai masker di sejumlah areal publik, yang dikunjungi bupati. Terakhir, kegiatan peninjauan tempat wisata Papuma ( Pasir Putih Malikan), Sumberejo Kecamatan Ambulu  ini pun menjadi keprihatinan seorang akademisi Universitas Jember.

"Ini Fatal," ucap salah Dosen Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember, Siswanto, S.Pd, MA, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, menanggapi foto Bupati Jember tidak memakai masker, Selasa (2/5).

Dia menyayangkan Bupati Jember tidak memakai masker, saat berada di areal publik, saat kunjungan kerja, atau saat momentum safari Ramadhan 1443 H.

Menurutnya, tindakan itu telah mencederai atau melukai perasaan publik, khususnya warga Jember. Sebab, sejak adanya kasus Covid-19 ada ribuan warga Jember terjaring razia masker. 

Ada 5 poin, jika tindakan tersebut, dinilai fatal.

"Pertama, Jember masih berada dalam PPKM level 2. Kedua, Bupati Jember adalah  publik figur. Ketiga, Bupati sebagai regulator dan garda terdepan menghadapi pandemi. Keempat,  vaksinasi Jember, khusus Dosis 2 umum dan Dosis 2 lansia jeblok atau  belum mencapai target. Yang kelima,  bupati dan sebagian rakyat tidak patuh," tegas pria, yang juga Ketua Lesbumi Cabang Jember ini.

Bupati sebagai publik figur, juga ketua tim  Satgas penanganan pandemi Covid-19 Kabupaten Jember, diberbagai kesempatan telah membuat pernyataan, masyarakat harus taat melaksanakan prokes, termasuk diantaranya memakai masker. 

Dia menjelaskan bahwa kritik yang ia sampaikan bukan berarti apatis terhadap program bupati, tapi hanya memberikan masukan supaya pemerintah dan penanganan Covid-19 tetap berjalan baik dan benar. 

"Ini ngemane, kasihan kalau ada yang tega menggoreng, ketua satgas gak maskeran. Tapi semoga tidak," katanya.

Dia tegaskan, sudah ada protap dari kemenkes RI. Hanya mungkin butuh role model atau teladan yang konsisten, khususnya dari para pimpinan. Sebab ini terkait dengan trust. 

"Bayangkan jika ketidaktaatan dipertontonkan ke publik, maka jangan salahkan masyarakat tidak taat. Padahal masyarakat bersusah payah menaati prokes di ruang publik (naik kereta, ke mall, tempat wisata dan ngurusi administrasi dan lain-lain," jelas dia.

Hal senada disampaikan Ketua Fraksi  PDI Perjuangan DPRD Jember,  Edy Cahyo Purnomo. Dia tegaskan bahwa tidak memakai masker di tempat umum, telah memberikan contoh yang baik. Sebab, merujuk Permendagri nomor 22 tahun 2022, Jember masuk level 2.

"Bupati tidak mentaati dan tidak memberi contoh," kata pria yang akrab disapa cak Ipung ini. 

Hingga Senin petang ( 2/5) belum dapat konfirmasi banyak foto Bupati, yang tidak memakai masker.