Gelar Halalbihalal Bersama Masyarakat Madura, Gubernur Khofifah Ajak Tingkatkan Daya Tarik Bagi Investor Serta Temu Saudagar Madura

Gubernur Khofifah / ist
Gubernur Khofifah / ist

Masih dalam suasana bulan Syawal 1443 Hijriah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar halalbihalal bersama komunitas masyarakat Madura di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Minggu (15/5) malam.


Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia Mahfud MD juga turut hadir sekaligus memberi taushiyah halal bi halal.

Di tengah kehadiran berbagai elemen dari masyarakat Madura, baik yang hadir secara langsung maupun yang hadir secara virtual,  Gubernur Khofifah tak ingin menyia-nyiakan momen halal bihalal tersebut dengan mengajak masyarakat  Jawa Timur khususnya Madura untuk meningkatkan daya saing .  

Pulau Madura memiliki banyak kekuatan  bagi  investasi  baik investor asing maupun lokal. Aspek wisata alam luar biasa. Selanjutnya Gubernur Khofifah  mengusulkan agar Halal bi Halal tahun depan bisa diselenggarakan dalam format  temu saudagar Madura. Mengingat warga Madura di perantauan banyak yang sukses di sektor  usaha dan perdagangan.

Seruannya itu bukan tanpa alasan. Gubernur Khofifah menuturkan bahwa data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan investasi triwulan 1  di Jawa Timur mencapai 39 persen, semen5ara nasional 28,5 persen. Artinya pertumbuhan investasi di Jatim pada Triwulan 1 berada pada 10,5% di atas rata-rata nasional. 

Pada saat yang sama  pertumbuhan ekonomi YoY di kuartal 1 tahun 2022 tumbuh 5,20 persen sementara nasional tumbuh 5,01 persen. 

 "Jika ada investasi masuk ke Madura, maka harus menjadi satu kesatuan maupun berseiring dengan  kultur Madura yang penuh suasana  spiritualitas," lanjutnya. 

Kultur  masyarakat Madura di empat Kabupaten yang terkenal akan kereligiusannya, tentu menjadi ciri khas sekaligus daya tarik berbasis kearifan lokal bagi para investor. 

Namun dirinya juga berpesan, bahwa hadirnya investor tidak boleh bertentangan dengan kultur religi  yang sudah melekat di Madura. Sehingga perlu ada pemetaan lebih detail terhadap titik-titik yang berpotensi bagi investor. 

"Ke depannya bisa dilakukan pemetaan bagaimana titik-titik tertentu yang tetap sesuai dengan _culture_ di wilayah Madura," ujar Khofifah. 

Format-format semacam ini, diharapkan Gubernur Khofifah, bisa dijadikan komitmen bersama sebagai titik awal untuk melakukan pertemuan-pertemuan selanjutnya untuk rumusan yang mendetail. 

Pada momen yang sama, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia Mahfud MD mengajak segenap masyarakat Madura untuk tidak pernah melupakan sejarah. 

Ia mengatakan, kemajuan Jatim dan Indonesia bergantung pada generasi yang senantiasa mengingat perjuangan bangsanya. 

"Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah karena darinya kita bisa belajar kearifan. Dari masa lalu kita dapat maju ke depan," ujarnya. 

Mahfud MD pun mengimbau agar masyarakat Madura turut menjaga persatuan bangsa dan negara Republik Indonesia. Sebab dengan mengingat sejarah, masyarakat dapat dijauhkan dari perpecahan seperti disorientasi paham.

Ia berpendapat bahwa disorientasi paham bisa berujung pada ketidakpercayaan satu sama lain dan ketidakpatuhan seseorang terhadap hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

"Masyarakat Madura, dengan mengingat sejarah dan landasan hukum Indonesia yaitu UUD 1945, jangan sampai terjadi disorientasi dan _distrust_, yang akan berujung pada _disobedience_ ," tutupnya.

Turut hadir dalam acara silaturahmi tersebut, Mantan Kepala Staf Angkatan Laut ke-16 Laksamana TNI (Purn) Achmad Sutjipto, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI Nurcahyanto, Kapolda Jatim Nico Afinta, Pj. Sekdaprov Jatim Wahid Wahyudi, Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron, Ketua DPRD se-Madura, serta jajaran Dandim Kapolres se-Kabupaten Madura Raya.