Investasi Tembus Rp 240 Miliar, DPMPTSP Ngawi Genjot Sosialisasikan LKPM

Totok Sudaryanto Kepala DPMPTSP Kabupaten Ngawi
Totok Sudaryanto Kepala DPMPTSP Kabupaten Ngawi

Sukses melampaui target investasi tahun 2021, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Ngawi optimis bisa mengulang capaian yang sama di tahun 2022. 


Ada beberapa langkah dilakukan,  seperti melakukan pendampingan terhadap investor atau pelaku usaha secara door to door agar Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) agar secara tertib dilaporkan.

Totok Sudaryanto, Kepala DPMPTSP Kabupaten Ngawi menjelaskan, LKPM merupakan jembatan antara pemerintah daerah dengan para pelaku usaha untuk mengetahui laju investasi yang terjadi di daerah. 

Mengingat bicara LKPM adalah satu kewajiban para pelaku usaha yang dilaporkan setiap 3 bulan sekali melalui Online Single Submission (OSS). 

"Perlu diketahui LKPM ini bentuk kewajiban para pelaku usaha. Akan tetapi LKPM itu sendiri seperti di Ngawi bisa dilaporkan apabila yang sudah migrasi dari OSS 1.1 ke OSS RBA. Makanya kami sosialisasikan secara door to door kepada pengusaha mengingat era IT sekarang baik diminta ataupun tidak," terang Totok Sudaryanto, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Jum'at, (20/5).

Tidak sebatas sosialisasi, lanjut Totok, pihaknya pun melakukan pendampingan OSS RBA dilanjutkan ke pengendalian dan dilanjutkan pengawasan LKPM. 

Jika para pelaku usaha aktif melakukan laporan LKPM secara otomatis akan mengetahui tingkat investasi mengalami kenaikan atau tidak di Kabupaten Ngawi termasuk juga jika pelaku usaha mengalami suatu kendala.

 Pihaknya mengimbau agar seluruh investor, karena jika selama 3 bulan tidak melapor sama sekali, maka sistem aplikasi akan memblokir account pelaku usaha.

"Bahwasanya LKPM ini diawali dengan modal usaha yang bergerak dan yang tidak. Karena saat ini dibanding tahun-tahun sebelumnya yang dihitung itu adalah realisasinya bukan dihitung atas perencanaan," jelasnya. 

Bicara di Ngawi, beber Totok, sampai tri wulan pertama tahun 2022 antara Januari sampai Maret kemarin nilai investasi mencapai Rp 240 miliar. Dengan data tersebut apabila terjadi stagnan nilainya setiap per tri wulan maka sampai akhir tahun 2022 nanti akan tembus lebih dari Rp 1 triliun. 

Diakui juga data investasi sebenarnya sangat membingungkan, jika dilihat pada tahun 2020 atau dua tahun sebelumnya yang dihitung adalah rencana usaha. Berbanding terbalik saat ini yang dihitung adalah realisasi dari nilai investasi.