Sambut Ajang Selancar Internasional, Pemkab Banyuwangi Kolaborasi Bersihkan Sungai di Sekitar Pantai Plengkung

Pemkab Banyuwangi beserta NGO Sungai Watch dan warga membersihkan sampah di kawasan TN Alas Purwo/Humas
Pemkab Banyuwangi beserta NGO Sungai Watch dan warga membersihkan sampah di kawasan TN Alas Purwo/Humas

Menyambut ajang selancar internasional World Surf League (WSL) di Pantai Plengkung atau G-Land, Pemkab Banyuwangi bersama NGO Sungai Watch dan masyarakat membersihkan sungai dari sampah.


Ajang selancar internasional paling bergengsi yang bakal digelar akhir pekan ini, dijadikan momentum untuk berkolaborasi meningkatan kualitas pengelolaan sampah di sekitar Taman Nasional (TN) Alas Purwo, tempat Pantai Plengkung atau G-Land berada.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan, G-Land di TN Alas Purwo ini telah ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia dan sedang dalam pengajuan menjadi Geopark Dunia. 

Di kawasan tersebut terdapat banyak sungai. Pemkab Banyuwangi bersama NGO Sungai Watch dan warga bergotong royong membersihkan aliran-aliran sungai yang berada di taman nasional tersebut. 

"Ini menjadi wujud konkrit bahwa pariwisata sebagai umbrella, sebagai payung dari beragam program pengembangan daerah. Ibaratnya, sekali mendayung, 2-3 pulau terlampaui. Ketika event pariwisata, dalam hal selancar dunia ini adalah sport tourism, berjalan, maka sekaligus kita bergerak untuk meningkatkan kebersihan di sungai, meningkatkan kualitas infrastruktur secara bertahap, meningkatkan kualitas SDM, merawat kearifan lokal, dan tentu saja menggerakkan ekonomi masyarakat," ujar Ipuk, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (24/5).

Sungai Watch sendiri adalah NGO yang digawangi Gary Bencheghib dan Sam Bencheghib, yang dikenal giat membersihkan sungai di Pulau Bali. Berawal dari membersihkan sampah plastik di pantai-pantai Bali, lalu mereka juga membersihkan sampah sungai dan melibatkan banyak relawan.

"Kita mulai bersih-bersih sungai di Alas Purwo. Kami memilih untuk membersihkan sungai yang merupakan jalur utama sampah plastik sebelum menuju ke laut. Kita didukung Pemkab Banyuwangi dan penyelenggara WSL untuk membantu membersihkan G-Land," kata Gary saat berbincang dengan Bupati Ipuk .

Gary mengatakan, selama satu pekan mereka akan membersihkan sampah di sepanjang 15 km garis pantai. Ada puluhan titik yang menjadi target mereka bersama relawan dan warga setempat di kawasan TN Alas Purwo. 

Mereka juga akan memasang 20 jaring di sungai untuk membersihkan sampah di sana. Hingga hari ketiga, setidaknya 3 ton sampah berhasil dikumpulkan.

"Setelah tiga hari turun, kita lihat di sini sungainya juga banyak sampah yang terbawa laut. Banyak yang organik, namun yang anorganik (limbah rumah tangga) juga banyak. Sampah plastik, stereofoam di mana-mana, paling banyak volumenya," ungkap Gary.

"Tidak hanya dari Banyuwangi, namun hasil identifikasi sementara ada sampah yang dari daerah lain pula. Padahal tidak ada yang tinggal di Alas Purwo, sampahnya juga banyak, meski itu kiriman dari luar. Saat ini, tidak ada ‘paradise’ yang bebas sampah," kelakarnya. 

Dengan kompetisi ini, imbuh Bupati Ipuk, sekaligus dijadikan ajang kampanye untuk bersama-sama menjaga lingkungan di manapun kita berada, seperti di Alas Purwo. Yang ditemukan sampah rumah tangga meski tidak ada penduduk yang tinggal di tempat itu.

"Sampah-sampah ini merupakan kiriman dari luar. Karena itu mari kita menjaga lingkungan di manapun kita berada," katanya.