Ketua LP3ES Prof Didik J. Rachbini mengatakan, Pemilu 2024 sedianya harus dijadikan momentum oleh para calon Presiden untuk menawarkan gagasan untuk Indonesia yang lebih baik di masa mendatang.
- Sidak Di Pasar Besuk, Anwar Sadad Disambati Anjloknya Omset Pedagang Daging Karena Wabah PMK
- Tak Punya Tokoh dengan Elektabilitas Tinggi, KIB Jadi Koalisi Paling Lemah
- Djadja Suparman Kirim Surat Terbuka untuk Jokowi, Keluhkan “Pelanggaran HAM Berat” yang Dialaminya
Baca Juga
Bukan justru sebaliknya, hanya menampilkan wacana-wacana copras-capres semata tanpa menyuguhkan ide besar tentang Indonesia kepada masyarakat.
Demikian disampaikan Didik J. Rachbini dalam sebuah webinar Sekolah Demokrasi bertajuk “Pemilu 2024: Pertaruhan Demokrasi Indonesia” pada Kamis sore (23/6).
“Diskursus Pemilu 2024 itu hanya bicara calon-calon saja, dan program-program tidak ada,” sesal Didik.
Atas dasar itu, wacana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang seharusnya menjadi tema besar para calon Presiden sangat penting agar hambar.
“Jadi kering. Padahal itu (gagasan program untuk rakyat) yang paling menarik,” kata Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) ini.
Sehingga, ada simbiosis mutualisme dari elite politik dengan rakyat dalam menghadapi Pemilu 2024 untuk Indonesia yang lebih baik.
“Rakyat menyampaikan suara, kita (Capres) menyampaikan program-program,” pungkasnya.
Hadir pembicara lain dalam acara tersebut Diana Suhardiman dari KITLV Leiden, Ward Berenschot dari KITLV Leiden/Universitas Amsterdam dan Budi Setiyono dari Universitas Diponegoro.
- Tutup Holywings untuk Selamanya, Gus Yasien: Membela Rasulullah SAW Juga Tugas Pemimpin Muslim
- Songsong Era Distrupsi, Erick Thohir: Jangan Sampai Kita jadi Penonton Kesuksesan Bangsa Lain
- Kejari Cimahi OTT Pejabat BPN, Amankan Duit Rp 35 Juta