Wakil Ketua DPRD Surabaya A.H Thony menyebut sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Surabaya mengalami keterpurukan.
- Seluruh Stand Pedagang Pasar Turi Baru Dibuka 1 April, Pemkot Surabaya Siap Bantu Meramaikan
- Wujudkan PPDB Humanis, Pemerhati Pendidikan Isa Ansori: Pertimbangkan Kepentingan Terbaik Anak di Surabaya
- Dinkes Surabaya Terbitkan SE Tentang Jam Pelayanan Puskesmas Selama Bulan Ramadan
Baca Juga
Kondisi tersebut terlihat dari Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) tahun anggaran 2021.
"Hampir semua BUMD Pemkot melaporkan mengalami kerugian hanya PDAM Surya Sembada saja yang melaporkan keuntungannya," kata A.H Thony dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (27/6).
Atas kondisi tersebut menurut politisi asal Partai Gerindra ini menilai dampak dari BUMD yang merugi ini menimbulkan banyak implikasi.
Pertama, BUMD akhirnya menunjukkan tidak bisa bekerja dengan bagus, yang mestinya bisa menyerap tenaga kerja banyak tidak bisa terwujud.
“Lah karena BUMD tidak optimal, maka keberadaan mereka tidak akan sehat dan tidak mampu merekrut serta tidak menjadi sebuah klaster penyerap tenaga kerja secara leluasa. Akibatnya bom 150 ribu pengangguran di surabaya berdasarkan data BPS, itu BUMD ikut berkontribusi," ungkapnya.
Maka untuk itu, menurut A.H Thony perlu ada solusi dari pemerintah. Tidak sekedar Pemkot Surabaya saja, namun peran kementerian sosial (Kemensos) pun juga bisa mengambil alih permasalahan tersebut.
"Harapan kami, bu mensos yang dulu pernah menjadi wali kota surabaya ikut memikirkan 150 ribu yang itu menjadi beban APBD kota kalau dibiarkan akan menjadikan penghambat proses pembangunan yang sudah dilakukan dengan baik kemarin," pungkasnya.
- Tak Bisa Tidur Selama Buron, Advokat Sutarjo Akhirnya Menyerahkan Diri ke Kejari Surabaya
- Selama Ramadan, ASN Lamongan Gelar Seminar dan Pengajian Setiap Jumat
- Dibangun dengan Anggaran Belasan Miliar, Dinding Penahan Tanah di Bondowoso Ambruk