Hari Raya Idul Adha, Wali Kota Eri Sumbang Empat Sapi dengan Bobot di Atas 700 Kg

Fajar Arifianto Isnugroho menunjukkan Sapi Kurban milik Wali Kota Eri/RMOLJatim
Fajar Arifianto Isnugroho menunjukkan Sapi Kurban milik Wali Kota Eri/RMOLJatim

Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 H, Rumah Pemotongan Hewan (RPH)  Surabaya mendapatkan pesanan sebanyak empat ekor sapi dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. 


Keempat sapi tersebut didatangkan dari peternakan di Blitar yang pertama adalah sapi jenis simental seberat 960 kg, berusia 3,5 tahun dan telah digemukkan selama 4,5 bulan.

"Kedua ada sapi jenis limosin, dengan berat 876 kg berusia kemudian 3,5 tahun dan digemukkan selama 5 bulan," ujar Direktur Utama RPH Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (8/7).

Sapi ketiga juga berjenis simental, dengan berat 540 kg dan usia 2 tahun serta digemukkan selama 3,5 bulan. Terakhir, sapi yang paling unik milik Wali Kota dengan jenis Brahman Cross yang memiliki mata kucing.

"Brahman cross ini tinggal satu-satunya di peternakan Blitar, beratnya 805 kg dan berusia empat tahun," ujarnya.

Fajar memastikan, hewan ternak sapi yang ada di RPH Surabaya telah terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Ia menyatakan pihaknya telah mempersiapkan SOP pemotongan, sesuai dengan surat edaran dari Menteri Pertanian.

"Kami sudah siapkan SOP dari Menteri Pertanian, bedanya kalau di RPH Surabaya menyediakan tempat untuk perebusan daging, jeroan maupun kaki seandainya memang ada indikasi yang mengarah pada PMK," ungkap Fajar.

Ia mengatakan, sebelum daging beredar, pihaknya juga mengeluarkan surat keterangan produk hewan. Surat tersebut menyatakan bahwa daging qurban tersebut aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

"Ini karena kita kan harus menjamin daging ini aman untuk dikonsumsi masyarakat," ujarnya.

Selain itu, untuk penjualan hewan qurban saat ini masih relatif normal. 

Pasalnya, RPH Surabaya telah menjualkan sebanyak 142 ekor sapi. Ia mengaku, untuk pemotongan tahun ini agak berkurang dibandingkan tahun lalu.

"Kemungkinan tahun lalu lebih banyak karena banyak masjid yang tidak melakukan pemotongan. Tahun ini, beberapa masjid yang memang layak menyelenggarakan pemotongan bisa mengadakan sendiri tanpa harus di RPH," kata Fajar. 

Sedangkan untuk waktu pemotongan sendiri, RPH Surabaya mulai melayani pada hari Sabtu, Minggu, Senin dan Selasa. 

Fajar mengatakan bahwa pelaksanaan pada Sabtu, dilakukan untuk menghormati pihak yang melaksanakan hari itu.

"Untuk hari Sabtu, kita siapkan untuk tim pemotongan dan tim pengemasan. Tim pemotongan ada lima, satu timnya terdiri dari 8 orang. Sedangkan tim pengemasan satu timnya ada 10 orang," paparnya.

Selain itu, pada hari Sabtu, RPH Surabaya akan melaksanakan pemotongan sebanyak 15 ekor. Sedangkan untuk hari Minggu dan senin ada 70 ekor sapi yang akan dipotong. 

"Karena kami sudah sold out hari Kamis. Jadi kami hari ini fokus pada jadwal pengiriman dan pemotongan," urai Fajar.

Selain itu, untuk tahun ini warga yang menyaksikan pemotongan di masjid masih tetap dibatasi seperti tahun sebelumnya. 

Pasalnya, meski angka Covid-19 di Surabaya melandai, namun bila banyak penonton maka akan mempersulit alur kinerja dari petugas RPH.

"Kan ada lalu lintas daging yang harus dibawa ke tempat pengemasan. Terus dokter kita juga memeriksa sapi yang datang dari luar. Kalau perwakilan saja tidak apa-apa," ucapnya. 

Kendati demikian, dirinya juga mengklaim untuk kemasan daging tersebut tergantung pada pemesan. 

"RPH Surabaya hanya menyediakan plastik food grade," pungkas Fajar.