Kedekatan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan elite PKB sudah berlangsung lama.
- Pedagang Kopi Angkringan Laporkan Ketua KPU Pusat ke Polda Jatim Namun Ditolak, Siapa Berhak Terima Laporan Pelanggaran UU ITE?
- Satgas Anti Mafia Bola Kembali Tetapkan 2 Tersangka Kasus Pengaturan Skor Liga 2
- Antasari Azhar Diperiksa Kasus Djoko Tjandra
Hal itu ditegaskan Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Rahayu Saraswati menepis tudingan kedekatan Prabowo dengan PBNU dan PKB demi meraih simpati menuju Pilpres 2024.
Ia juga tidak sependapat dengan anggapan bahwa kedekatan Prabowo saat hadir di Kongres XVI Fatayat NU di Palembang, Jumat lalu dikaitkan dengan hasil Pilpres 2019, yang mana suara NU lebih banyak mendukung Jokowi-Maruf.
“Nggak (berkaca Pilpres 2019). Beliau (Prabowo) berkunjung dan bertemu dengan para kiai karena sudah lama berkawan baik dan sudah kenal baik. Bahkan guru-guru beliau,” ujar Rahayu kepada wartawan, Senin (18/7).
Menurut Rahayu, kehadiran Prabowo dalam Kongres XVI Fatayat NU di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat lalu (15/7) merupakan upaya untuk menjaga silaturahmi.
“Menurut saya hanya kajian silaturrahim untuk menjaga tali persaudaraan itu dan silaturrahimnya masih masih terjaga,” tuturnya.
Rahayu juga menegaskan, kehadiran Prabowo di Fatayat NU bukan dalam kapasitas sebagai Menteri Pertahanan RI dan sedang cuti.
“Beliau ini kan sangat fokus untuk kerjaan (Menhan). Jadi beliau memang harus cuti dan akhirnya sekalian saja semuanya dikunjungi, gitu,” tandasnya.
- Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ratu Adil: Saatnya Rekonsiliasi Nasional
- Sidang Dugaan Pelanggaran Administrasi Pemilu 2024 di Jember Masuki Penyampaian Kesimpulan
- Tak Ada Perbedaan Ideologi Partai antara Gerindra dan PDIP, Pertemuan Megawati dan Prabowo Sudah Direncanakan