Politisi PDIP Jatim Minta Rencana Kenaikan BBM Subsidi Dikaji Ulang

Daniel Rohi/net
Daniel Rohi/net

Anggota komisi B DPRD Jawa Timur, Daniel Rohi meminta agar pemerintah mengkaji ulang rencana pemerintah pusat untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite dan solar dalam waktu dekat.


Kebijakan itu dikhawatirkan harga kebutuhan pokok melambung, sehingga beban masyarakat akan semakin berat.

"Kenaikan ini akan membenani rakyat. Dalam aspek akan ada inflasi di tengah kondisi daya beli masyarakat dan belum pulih dari pandemi. Kenaikan ini perlu diperhitungkan dengan cermat terhadap dampak yang ditimbulkan," katanya kepada Kantor Berita RMOLJatim beberapa waktu lalu.

Politisi PDIP Jatim itu meminta pemerintah segera mengucurkan skema Bantuan Sosial (Bansos) kepada masyarakat kurang mampu, jika kebijakan kenaikan itu terpaksa dilakukan. Langkah itu dinilai akan mengurangi beban masyarakat, di tengah harga kebutuhan pokok yang melonjak karena terkerek adanya inflasi.

"Kalau terpaksa harus dinaikan maka harus dipersiapkan agar kompensasi itu tepat sasaran dan tepat guna, sehingga bisa membantu masyarakat yang paling parah kena dampak," tambah anggota DPRD Jatim dari Dapil Malang Raya itu.

Menurut dia, dampak ekonomi dari kenaikan harga BBM itu sangat besar. Tidak hanya bagi masyarakat kecil, tetapi industri akan terbebani dengan kebijakan itu karena harga produksi diprediksi akan melonjak.

Karena itu, dia berharap agar kebijakan kenaikan BBM itu bersifat temporal, menyesuaikan harga minya dunia saat ini. Artinya, pemerintah harus cepat menurunkan kembali BBM jika harga minya dunia tidak bergejolak.

"Kenaikan ini dampaknya besar tidak hanya bagi rakyat. Tetapi juga industri dan harapan kami juga tidak dinaikkan kalau bisa," pungkasnya.

Seperti diketahui, pemerintah disebutkan oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu akan menaikkan harga BBM subsidi, terutama jenis Pertalite, pada pekan depan.