BBM Bercampur Air, Polresta Banyuwangi Periksa Tiga Pegawai SPBU 

Kapolsek Pesanggaran, AKP Basori Alwi usai memasang police line di SPBU Sumbermulyo yang menjual Pertalite bercampur air/dok. Polsek Pesanggaran
Kapolsek Pesanggaran, AKP Basori Alwi usai memasang police line di SPBU Sumbermulyo yang menjual Pertalite bercampur air/dok. Polsek Pesanggaran

Polresta Banyuwangi memeriksa tiga orang pegawai SPBU di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran. Pemeriksaan itu buntut banyaknya laporan warga yang menjadi korban usai mengisi BBM jenis Pertalite yang ternyata bercampur dengan air.


Berdasarkan laporan dari kepolisian, tiga orang tersebut satu di antaranya pengawas SPBU dan 2 orang operator SPBU atau POM Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran. Inisialnya, LS, LM, dan MT, yang saat ini diperiksa penyidik setelah mengakibatkan kerugian terhadap puluhan kendaraan bermotor.

Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Deddy Foury Millewa melalui Kasi Humas Iptu Moch Agus Winarno mengungkapkan, dari hasil penyelidikan aparat kepolisian akhirnya memeriksa tiga orang tersebut. Status LS, LM, dan MT sejauh ini masih sebagai saksi dalam peristiwa BBM jenis Pertalite bercampur air.

"Tiga orang diantaranya dua operator dan satu pengawas ini diperiksa sebagai saksi, untuk mengetahui peristiwa dugaan BBM bercampur air," katanya pada awak media di kantornya Jumat (2/9) pagi, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Agus membenarkan bahwa kendaraan roda dua maupun roda empat yang macet usai mengisi BBM jenis Pertalite bercampur dengan air. Sehingga mengakibatkan puluhan kendaraan korban mengalami kemacetan.

“Ternyata dalam tangki kendaraan yang macet begitu disedot BBM jenis Pertalite bercampur dengan air,” tegasnya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, SPBU 54.684.31 telah melayani 700 liter BBM jenis Pertalite kepada sejumlah pengendara. Pengisian tersebut, terhitung sejak pukul 18.00 hingga pukul 19.00 WIB, Rabu (31/08).

"Setidaknya ada 2 kendaraan roda empat dan 18 kendaraan roda dua yang telah melapor jika menjadi korban BBM bercampur air," ungkapnya.

Bahwa selain melakukan penghentian sementara atas penjualan BBM jenis pertalite, aparat juga melakukan pemeriksaan terhadap karyawan SPBU serta memasang police line di sekitar lokasi.

"Sudah diberi garis polisi terhadap tangki pendam BBM khusus Pertalite yang ada di SPBU tersebut," tegasnya.

Sebelumnya, Sejumlah kendaraan dikabarkan mogok usai mengisi bahan bakar minyak jenis pertalite di SPBU Pesanggaran, Banyuwangi. Itu disebabkan BBM yang dijual bercampur air saat dikuras oleh beberapa konsumen, Rabu (31/8) malam.

Saat menguras tersebut, seorang warga mendokumentasikannya dengan video, hingga tersebar secara luas di media sosial. Sontak, hal itu memicu reaksi kemarahan bagi konsumen dan para netizen di Kabupaten Banyuwangi.

Menanggapi peristiwa tersebut, Sales Branch Manager Rayon IV Malang Pertamina, Denny Nugrahanto meminta maaf terhadap puluhan pengendara usai menjadi korban mengisi BBM jenis Pertalite bercampur air di SPBU Desa Sumbermulyo, Pesanggaran. Pengelola SPBU 54.684.31 akan mendata para korban dan akan memberikan ganti rugi. 

“Yang jelas SPBU siap bertanggung jawab terhadap konsumen atau kendaraan yang memang merasa melakukan pengisian untuk penggantian dari sisi kerugian yang dialaminya,” terangnya.