Sidak Terminal Porong, Komisi D Kaji Usulan Penambahan Armada Bus Trans Jatim

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Komisi D DPRD Jawa Timur menggelar sidak untuk mengevaluasi efektivitas program Bus Trans Jatim yang digagas oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.


Rombongan anggota legislatif yang dipimpin ketua komisi D DPRD Jatim dr Agung Mulyono dan Wakil ketua komisi D Mohamad Ashari itu mengunjungi terminal Porong yang menjadi tempat pemberangkatan awal bus Trans Jatim.

Dari hasil kunjungan dan wawancara dengan sepuluh penumpang bus dari Gresik ke terminal Porong, para anggota legislatif menilai ternyata program bus Trans Jatim cukup efektif sebagai sarana angkutan penghubung antar kota.

"Bus Trans Jatim diminati masyarakat karena nyaman, serta kedatangannya tepat waktu," katanya pada Jumat (23/9).

Sekretaris Fraksi Demokrat DPRD Jatim itu mengatakan, keberadaan Bus Trans Jatim itu selalu terisi penuh. Pasalnya, banyak masyarakat yang menggantungkan angkutan tersebut sebagai sarana untuk bekerja dan bepergian dari Sidoarjo ke Surabaya atau Gresik.

"Kalau kami amati hampir selalu penuh dan penumpang senang," tegas Bendahara DPD Demokrat Jatim itu.

Sementara itu, anggota komisi D DPRD Jatim Hidayat, mengatakan pihaknya masih mengkaji usulan Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim soal usulan tambahan armada Bus Trans Jatim.

Politisi Gerindra itu juga menyarankan penambahan jumlah halte, agar memudahkan penumpang Bus Trans Jatim.

"Perlu penambahan halte di lokasi strategis. Disamping itu saat ini hanya ada 20 armada kami menilai masih kurang," katanya.

Hidayat menjelaskan, jika para penumpang stabil dalam beberapa bulan kedepan, maka penambahan armada itu bisa direalisasikan.

Seperti diketahui, bus Trans Jatim Koridor I mulai beroperasi pada 19 Agustus 2022. Rutenya dari Terminal Porong Sidoarjo melewati Terminal Bungurasih Surabaya, kemudian berakhir di Terminal Bunder Gresik.

Sebagai informasi, ada sebanyak 22 armada bus yang disiapkan oleh Pemprov Jatim. Bus Trans Jatim tersebut beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB dari Terminal Porong Sidoarjo hingga Terminal Bunder Gresik. 

'Menurut saya menunggu tiga bulan ke depan, apakah konsistensi penumpang bisa stabil," pungkasnya.