Pemasangan Box Culvert Rusak Pipa PDAM Surabaya di Lima Zona

Arief Whisnu Cahyono/RMOLJatim
Arief Whisnu Cahyono/RMOLJatim

Pengerjaan proyek saluran box culvert disejumlah lokasi di Surabaya ternyata merusak pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya.


Namun hal itu tak membuat pihak PDAM melakukan complain terhadap pelaksana proyek tersebut.

PDAM lebih memilih dengan meminimalisir dampak dari pengerjaan proyek saluran.

Sebab PDAM Surya Sembada mendukung apa yang dilakukan Pemerintah Kota dalam membangun infrastruktur.  

“Bagaimana juga box culvert ini suatu infrastruktur yang sangat vital dalam penanggulangan banjir. Terkait dampak terhadap pipa memang cukup dirasakan, dan kalau saya lihat data sejak bulan Mei, hampir di seluruh zona wilayah layanan PDAM itu terdampak secara keseluruhan,” kata Direktur utama PDAM Surya Sembada, Arief Whisnu Cahyono dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (27/9).

Arief menambahkan bahwa berdasarkan data yang dimilikinya, dimana ada beberapa pipa milik miliknya yang terdampak, baik itu pipa tersier maupun sekunder.

“Kalau data yg kami dapat disini, pipa antara ukuran 80 sampai 460 mili itu yang terdampak, bahkan tidak hanya pipa tersier tapi juga pipa sekunder, cukup besar,” tambahnya.

Ia lantas merinci, dimana jumlah total sampai bulan agustus 2022 itu kurang lebih ada sekitar 15 km yang terdampak. 

“Kita juga sudah menerjunkan puluhan petugas, hampir 120 petugas yang kita terjunkan untuk mempercepat target kami dan perbaikan pipa yang terputus karena box culvert maksimal 1 hari udah harus selesai dan disambun,” jelasnya.

Selain itu lanjut Arief, dampak tersebut terjadi hampir diseluruh zona pelayanan. misal Jl. Ambengan, Jl. Ngagel Jaya Tengah, Jl. Nambangan, Jl. Putat Jaya, Jl. Jarak, Jl. Nginden 1, Jl. Semampir sisi Timur, Jl. Simo Hilir, Jl. Dupak Rukun Barat, Jl. Bubutan, Jl. Tambaksari dan lain-lainnya.

“Untuk Ambengan, itu masih kita sedang upayakan. Airnya ndak mati, tapi mengecil. Kita upayakan percepatan supaya pelanggan tidak merasakan dampaknya lebih dari satu hari,” lanjutnya.

Ia juga menyebutkan bahwa, pihaknya juga sudah melakukan langkah koordinasi dengan pihak Pemkot maupun kontraktor terkait keberadaan instalasi pipa yang masuk dalam kawasan pengerjaan proyek. 

“Kami juga berkoordinasi dengan pihak kontraktor dari gambar peta pipa bawah tanah yang kami miliki, kami sampaikan kemudian kita koordinasikan. Kemudian yang terjadi, adakalanya pipa itu tidak selalu dalam bentuk garis lurus, sehingga sudah diantisipasi tapi masih terdampak juga. Untuk kedepan tentu kami berharap ini hanya terjadi di semester kedua yang cukup masif. Mudah-mudahan kedepan kita akan semakin menyiapkan perencanaan yang lebih baik lagi dengan pihak kontraktor sehingga dampak itu bisa berkurang,” pungkasnya.