Akademisi Asing Anggap Jokowi Mampu Pertahankan Citra Internasional yang Baik

Presiden Joko Widodo dalam kunjungan di Sulawesi Tenggara/Net
Presiden Joko Widodo dalam kunjungan di Sulawesi Tenggara/Net

Kegiatan pembagian bantuan langsung tunai atau pun paket sembako Presiden Joko Widodo, nyatanya tidak hanya menjadi perhatian dan kritik di lingkaran politik Indonesia.


Sorotan pada kegiatan bagi-bagi bantuan yang hampir dilakukan Presiden Jokowi dalam setiap kunjungannya ke daerah, juga menjadi perhatian pemerhati politik luar negeri.

Salah satunya, dicuitkan kandidat doktoral Universitas Melbourne, Max Walden. Menurutnya, apa yang dilakukan Jokowi adlaah hal yang luar biasa untuk seorang kepala negara yang tidak akan mencalonkan diri lagi.

"Jumlah amplop uang tunai yang luar biasa yang dibagikan untuk seorang pria yang tidak memenuhi syarat untuk pemilihan ulang," cuit Max Walden dalam akun @maxwalden_, Kamis (29/9).

Cuitan Max, mendapat respon dari satu pengikutnya. Faizal dengan akun @imfaizalz, bertanya kepada Max soal kinerja Jokowi yang selama ini diketahui baik-baik saja.

"Bagaimana Pak Jokowi secara umum? Saya hanya mendengar cerita positif, tidak mengetahui adanya skandal atau masalah serius," cuit Faizal yang profilnya mencantumkan Kota Bandar Baru Bangi, Selangor, Malaysia.

Jawaban Max, apa yang muncul dalam kabar dunia internasional tidak lebih dari sebuah pencitraan. Pasalnya, banyak akademisi yang justru menilai demokrasi Indonesia menurun di era Jokowi.

"Ya, dia mempertahankan citra internasional yang baik. Umumnya dilihat oleh para akademisi telah memimpin erosi demokrasi Indonesia, termasuk pembatasan komisi anti-korupsi yang dulu perkasa," demikian Max dimuat Kantor Berita Politik RMOL.