Ratusan Suporter Arema Meninggal Dunia, PWI Malang Raya Kecam Tindakan Represif Aparat Keamanan 

Suasana saat tragedi Kanjuruhan/repro
Suasana saat tragedi Kanjuruhan/repro

Ratusan suporter Arema FC meninggal dunia akibat peristiwa di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang. 


Hal itu terjadi usai pertandingan Derbi Jawa Timur (Jatim) antara tuan rumah Arema FC menjamu Persebaya Surabaya di Liga 1 musim 2022-2023. Sabtu (1/10) malam.

Atas peristiwa itu, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya mengecam tindakan represif aparat keamanan, terhadap penanganan supporter, dengan tidak mengindahkan berbagai peraturan. Bahkan patut diduga, sudah melanggar Standard Operating Procedure (SOP) menangani penonton sepakbola di dalam stadion.

"PWI Malang Raya mendesak negara, untuk segera melakukan penyelidikan terhadap peristiwa Tragedi Stadion Kanjuruhan, yang sudah menyebabkan ratusan orang meninggal dunia dan menjadi korban. Negara harus segara membentuk tim penyelidik independen," ujar Cahyono, Ketua PWI Malang Raya dalam rilisnya yang diterima Kantor Berita RMOLJatim. Minggu (02/10)

Selain itu, Cahyono mengatakan, bahwa PWI Malang Raya juga mendesak Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM), untuk memeriksa dugaan pelanggaran HAM, dugaan pelanggaran profesionalisme dan kinerja anggota Kepolisian saat mengamankan Stadion.

"Dalam proses mengamankan pertandingan sepakbola dalam stadion, sudah diatur dalam beberapa peraturan. Seperti pada Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Perkapolri) Nomor 16 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengendalian Massa, Perkapolri Nomor 01 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan Dalam Tindakan Kepolisian, Perkapolri Nomor 08 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak Asasi Manusia Dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia, Perkapolri Nomor 08 Tahun 2010 tentang Tata Cara Lintas Ganti dan Cara Bertindak Dalam Penanggulangan Huru-hara, dan Perkapolri Nomor 02 Tahun 2019 tentang Pengendalian Huru-hara," tandasnya.

Cahyono juga menyatakan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya sangat prihatin dan menyesalkan terjadinya atas Tragedi Kanjuruhan. Sekaligus turut berbelasungkawa, atas jatuhnya ratusan korban meninggal dunia, yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Kepanjen.

"Tragedi itu sangat mengerikan, karena ratusan orang meninggal dunia, mulai dari anak-anak, remaja dan orang dewasa. Bahkan banyak yang terluka. Sehingga kejadian tersebut adalah tragedi kemanusiaan. Hal ini benar-benar mengundang keprihatinan kita bersama. Untuk itu, PWI Malang Raya mendesak Kepolisian, segera melakukan investigasi secara menyeluruh penyebab peristiwa tersebut," tegas pria yang merupakan dari salah satu Media Harian Koran Cetak tersebut.

Bahkan Cahyono juga menekankan kepada pemerintah. Atas kejadian itu sebagai bahan evaluasi, agar terus memperbaiki sistem atau regulasi dalam penyelenggaraan sepakbola di Indonesia. Untuk semua level kompetisi, turnamen maupun pertandingan eksebisi lainnya, agar tidak terulang kembali kejadian di Stadion Kanjuruhan.

" PWI Malang Raya juga meminta kepada lembaga atau instansi berwenang, untuk membuka krisis centre dan trauma centre pasca peristiwa di Stadion Kanjuruhan. Karena dalam peristiwa tersebut, tidak sedikit penonton yang mengalami trauma. Sehingga harus dibuka posko, agar bisa menampung informasi dari masyarakat Malang Raya, yang kemungkinan menjadi korban, hingga belum teridentifikasi," terangnya.

Bahkan Cahyono juga menyampaikan, bahwa Pemerintah juga harus bertanggungjawab atas ratusan korban yang meninggal dunia. Karena korban yang meninggal dunia itu, diduga akibat lemparan gas air mata oleh aparat keamanan dalam mengamankan supporter. Padahal, sudah jelas penggunaan gas air mata dilarang oleh Federation Internationale de Football Association (FIFA).

"Regulasi yang dikeluarkan FIFA dalam Stadium Safety and Security Regulation Pasal 19 ditegaskan, jika penggunaan gas air mata dan senjata api, dilarang untuk mengamankan massa dalam stadion," tuturnya.

Terakhir, Ia mengungkapkan, bahwa PWI Malang Raya ikut berbelasungkawa, atas jatuhnya ratusan korban meninggal dunia.

"Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa-dosa para supporter yang meninggal dunia, dan semoga bagi yang luka segera diberikan kesembuhan. Dan menerima semua amal ibadah almarhum/almarhuman, serta menempatkan saudara-saudara kita di sisi Allah SWT," pungkas Cahyono.