Hidayatus Tsaniah (24), warga Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, menjadi salah satu korban meninggal dalam tragedi kerusuhan, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10), malam.
- Sapi Berkepala Dua Lahir di Probolinggo
- Sambut Hari Bhayangkara, Polres Madiun Baksos di Kampung Terpencil
- Khofifah Ajak HIPMI Bangkitkan Ekonomi Pemuda Produktif
Korban saat ini tercatat sebagai salah satu mahasiswi di Universitas Islam Malang (Unisma) ini, tengah menyelesaikan program studi pendidikan guru Madrasah Ibtidaiyah.
Saat peristiwa memilukan itu terjadi, korban ikut menonton pertandingan lanjutan kompetisi Liga 1 antara Arema FC versus Persebaya bersama saudaranya.
Perangkat Desa Banyuurip, Mohammad Khizam, membenarkan jika ada salah satu warganya meninggal dunia karena tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.
"Oh nggeh leres (oh iya benar), jenazah almarhumah sampai dirumah duka Desa Banyuurip sekitar pukul 07.30 WIB. Bahkan, sanak keluarganya dan para petaziah yang merupakan warga sini telah berkumpul sejak pagi tadi menunggu kedatangan jenazah dari Malang untuk di makamkan," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (2/10).
Menurut Khizam, almarhumah dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU), di Desa Pangkahkulon, Kecamatan Ujungpangkah, sesuai dengan permintaan keluarganya.
"Pemerintah desa (pemdes) Banyururip, mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Hidayatus. Sebab, Almarhumah merupakan anak dari tokoh masyarakat sini. Semoga Almarhuma Husnul Khatimah," ucapnya.]R]
- Dua Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Divonis Bebas, Ini Respon Pakar Hukum Pidana
- Vonis Sidang Tragedi Kanjuruhan, Dinilai Jauh dari Harapan Keadilan Keluarga Korban
- Cerita Ibu Korban Tragedi Kanjuruhan: 20 Tahun Jualan Kue hingga Kerja Serabutan Demi Anak