Pemerintah diminta memberikan pelayanan perawatan terbaik untuk ratusan korban Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur. Permintaan itu disampaikan anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, melalui keterangannya, Kamis (6/10).
- Dua Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Divonis Bebas, Ini Respon Pakar Hukum Pidana
- Vonis Sidang Tragedi Kanjuruhan, Dinilai Jauh dari Harapan Keadilan Keluarga Korban
- Cerita Ibu Korban Tragedi Kanjuruhan: 20 Tahun Jualan Kue hingga Kerja Serabutan Demi Anak
"Kemenkes harus memastikan setiap RS dan faskes memberikan pelayanan terbaik terhadap korban Kanjuruhan. Ini bukan sekadar bencana sepak bola tapi juga bencana kemanusiaan," kata Netty.
Menurut Netty, pemerintah dan stakeholder terkait harus monitor pelaksaaan pelayanan di lapangan. Ia berharap tidak muncul cerita di media sosial bahwa pasien korban Tragedi Kanjuruhan terlantar dan tak mendapatkan perawatan maksimal.
Netty juga meminta pemerintah agar melakukan pendataan jumlah korban secara valid.
“Informasi soal jumlah korban keseluruhan ini juga masih menimbulkan pertanyaan dan simpang siur. Pemerintah menyebut korban yang meninggal ada 125 orang sementara suporter Arema mengatakan lebih dari 200 orang,” paparnya.
Oleh sebab itu, pemerintah harus memiliki data akurat dan memastikan seluruh korban termasuk keluarga korban mendapatkan hak yang sama, seperti santunan dan sebagainya.
Lebih lanjut, politikus PKS ini juga meminta agar kasus tragedi Kanjuruhan ini diusut hingga tuntas.
“Kronologi, penyebab, aspek kelalaian penyelenggara, hingga potensi pelanggaran personel harus diungkap secara transparan ke publik. Jangan sampai korban dan keluarga korban tidak mendapatkan keadilan yang layak," pungkasnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
- Dua Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Divonis Bebas, Ini Respon Pakar Hukum Pidana
- Vonis Sidang Tragedi Kanjuruhan, Dinilai Jauh dari Harapan Keadilan Keluarga Korban
- Cerita Ibu Korban Tragedi Kanjuruhan: 20 Tahun Jualan Kue hingga Kerja Serabutan Demi Anak