Bakal calon presiden (bacapres) Partai Nasdem, Anies Baswedan dianggap akan sangat menguntungkan jika berduet dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dibandingkan dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
- Anies Baswedan: Pemilu Menentukan Arah Kebijakan, Bukan Sekedar Pilih Orang
- Jika Prabowo Rangkul Koalisi Perubahan, Anies Bakal Gigit Jari
- Gagal Pengaruhi Publik, Retorika Anies Dinilai Sebagai Sekedar 'Omon-omon'
Meskipun sama-sama menguntungkan, peneliti senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata mengatakan, secara elektoral AHY lebih bagus ketimbang dengan Andika Perkasa.
"Namun, ada keuntungan ketika Anies memilih Andika. Seperti akan memudahkan langkah Anies mengkonsolidasi kekuatan militer. Lantaran posisi Andika pernah jadi Panglima (nantinya)," ujar Dian kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (16/10).
Hanya saja kata akademisi Universitas Ibnu Chaldun ini, jika melihat secara realitas politik politik terutama kekuatan di parlemen, maka akan sangat menguntungkan jika memilih AHY sebagai calon wakil presiden (cawapres) Anies di Pilpres 2024 mendatang.
"Karena AHY memiliki partai dan bisa menjadi jembatan komunikasi politik dengan parpol lainnya. Jika memilih Andika, maka Anies akan dibayangi problem yang menghantui Andika soal latar belakang mertua Andika," pungkas Dian.
- Komitmen Wali Kota Eri terhadap Penanganan Stunting Berbuah Penghargaan dari Presiden RI di Hari Otoda 2024
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12
- Rini Indriyani, Sosok Kartini Hebat di Balik Kesuksesan Wali Kota Eri Cahyadi