Ketum PSSI Iwan Bule dan Wakilnya Diperiksa Polda Jatim Kasus Kanjuruhan

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Ketum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule dan wakil ketuanya, Iwan Budianto, akhirnya mendatangi Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim, Kamis 20 Oktober 2022.


Tak banyak yang disampaikan ketika ditanya wartawan. "Iya saksi, nanti tanyakan pada penyidik aja," kata Iwan Bule sambil berjalan menuju ruang pemeriksaan

Iwan Bule dan wakilnya mendatangi Polda Jatim dalam agenda pemeriksaan sebagai saksi kasus Tragedi Kanjuruhan. Sedianya, keduanya dijadwalkan pemeriksaan pada Selasa 18 Oktober 2022. Namun karena ada halangan, pemeriksaan pun ditunda hari ini.

“Rencana hari ini akan dimintai keterangan Ketua PSSI, Bapak MI, kemudian Wakil Ketua Umum PSSI, Bapak IB," terang Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo di Markas Polda Jatim, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (20/10).

Lebih lanjut Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengatakan, permintaan jadwal ulang pemeriksaan disampaikan Iwan  Bule melalui surat yang dikirim oleh Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi. “Yang bersangkutan minta agar pemeriksaannya ditunda setelah tanggal 20 Oktober," katanya kepada wartawan.

Seperti diketahui, Tragedi Kanjuruhan berawal dari kekalahan yang diterima Arema F dari Persebaya Surabaya dalam laga kandang BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Setelah pertandingan selesai, banyak suporter Arema FC turun ke lapangan. Petugas keamanan dari Polri dan TNI pun berupaya mengadang Aremania dan mengendalikan situasi.

Entah bagaimana, petugas kemudian menembakkan gas air mata, termasuk ke tribun yang dipenuhi ribuan penonton yang tak ikut turun ke lapangan. Sontak para suporter berebutan keluar namun pintu stadion belum terbuka. Akhirnya mereka terjebak, banyak yang lemas, pingsan, dan terinjak-injak.

Berdasarkan data terbaru, total korban dalam peristiwa itu sebanyak 678 orang. Setelah ada satu korban lagi meninggal dunia, total korban meninggal di peristiwa itu sebanyak 133 orang.