Memasuki awal musim tanam padi pada November ini, para petani di Kabupaten Bangkalan, terancam mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi.
- Pupuk Bersubsidi di Jember Dikepras hingga 50 Persen, Petani Kecewa Kebijakan Pemerintah
- Petani Di Pacitan Dan Ponorogo Butuh Pupuk Subsidi, Ratnadi Ismaon Minta Pemprov Turun Tangan
- Permudah Akses Petani, Petrokimia Gresik Pasarkan Pupuk Nonsubsidi Via Online
Tetapi menurut Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (Dispertahorbun) Kabupaten Bangkalan, Puguh Santoso, kuota pupuk untuk Bangkalan masih aman.
Kabupaten Bangkalan memastikan stok pupuk untuk masa tanam periode Oktober – Desember tidak akan mengalami kelangkaan. Realokasi penyaluran pupuk dari provinsi sekitar lima belas ribu ton.
“Awalnya memang kuota sebanyak 22.000 ton, tapi pemerintah provinsi merealokasi menjadi sekitar 15.000 Ton,” katanya.
Meskipun realokasi kuota menjadi sekitar 15.000, hal itu tidak akan menyebabkan pupuk di Bangkalan langka. Apalagi kata Puguh, pihaknya kembali meminta tambahan kuota pupuk menjadi 18.500 Ton.
“Surat permintaan sudah kami kirim, kalau nanti disetujui oleh Provinsi, insyaallah stok pupuk kota aman,” tegasnya. (Has)
- Memasuki Musim Panen, Harga Beras di Sejumlah Wilayah Jawa Timur Mulai Turun
- Pupuk Bersubsidi di Jember Dikepras hingga 50 Persen, Petani Kecewa Kebijakan Pemerintah
- Petani Di Pacitan Dan Ponorogo Butuh Pupuk Subsidi, Ratnadi Ismaon Minta Pemprov Turun Tangan