Provinsi Jatim Tersuskes Capaian Imunisasi, Komitmen Airlangga bersama UNICEF dalam Mendukung Generasi Sehat

Diskusi kolaborasi imunisasi lengkap di Jatim/RMOLJatim
Diskusi kolaborasi imunisasi lengkap di Jatim/RMOLJatim

Sudah 2.465.820 anak usia 09 – 59 bulan telah mendapatkan imunisasi tambahan Campak Rubella selama periode Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) pada bulan Agustus 2022. 


“Keberhasilan Provinsi Jawa Timur pada saat BIAN dalam memastikan tidak ada anak yang tertinggal untuk mendapatkan hak di imunisasi tidak terlepas dari dukungan dari berbagai lintas sektor. Semangat dan komitmen ini perlu terus dilanjutkan, sehingga kedepannya program imunisasi rutin dapat tinggi dan merata di seluruh Provinsi Jawa Timur,"  ungkap Dra. Restu Novi Widiani, ,Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur pada acara Kolaborasi dalam Mendukung Akselerasi Imunisasi Rutin Lengkap di Hotel JW Marriot Surabaya.

Novi juga menyampaikan bahwa ada berbagai unsur pentahelix di Jawa Timur yang dapat mensukseskan capaian imunisasi dasar dan lanjutan secara tinggi dan merata, seperti PKK, BKOW, Universitas, Pihak Swasta dan Media. 

“Situasi COVID-19 menyebabkan imunisasi rutin mengalami trend penrurunan, masih ada 17 kabupaten/kota yang belum mencapai imunisasi dasar lengkap sampai tahun 2022, untuk itu kolaborasi merupakan hal yang mutlak harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah sebesar ini," jelas Novi. 

dr Leny Kartina SpAK mengingatkan bahwa meski Pemerintah Jawa Timur telah berhasil memberikan imunisasi tambahan campak rubella pada periode BIAN, kedepannya berbagai vaksin yang belum diberikan kepada anak akan diberikan untuk memastikan anak dapat terlindungi dari berbagai penyakit-penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian seperti Radang Otak, Pneumonia, Diare, Difteri, Pertusis dan lain – lain. 

“Setiap orang tua yang datang kepada kami (re: tenaga kesehatan), selalu kami berikan edukasi mengenai manfaat dan pentingnya imunisasi. Sehingga masyarakat bisa memahami bahwa dengan imunisasi dapat memberikan perlindungan bagi anak termasuk membentuk kekebalan kelompok," ungkapnya.

Pemberian imunisasi untuk mencegah berbagai penyakit tersebut dapat dilakukan bersamaan dengan target usia yang sama, mengakibatkan anak dapat diberikan suntikan 2-3 kali dalam 1 kali kunjungan atau disebut dengan imunisasi ganda. 

Dr. Armunanto, M.PH, Health Specialist UNICEF wilayah Jawa menyampaikan bahwa imunisasi ganda merupakan hal yang aman dan dapat melindungi anak secepat mungkin dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. 

Untuk itu, edukasi mengenai imunisasi termasuk imunisasi ganda merupakan tanggung jawab semua pihak, sebagaimana juga disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi jawa Timur, drg. MVS. Mahanani.

“Semua pihak perlu ikut megsosialisasikan kepada masyarakat mengenai berbagai manfaat imunisasi," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Imunisasi perlu menjadi kebutuhan bagi masyarakat dengan menekankan aspek perlindungan anak.

Upaya kolaboratif dan integratif dalam memastikan anak mendapatkan hak untuk diimunisasi telah dilakukan melalui Kerjasama UNICEF dan UNAIR melalui Geliat Airlangga. 

Dr. Arief Hargono., drg., M.Kes selaku PIC Imunisasi Geliat Airlangga menyampaikan bahwa kerjasama yang telah dilakukan selama lebih dari 5 tahun merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan ibu dan anak, salah satunya melalui akselerasi imunisasi, tidak hanya berfokus pada pencapaian target yang tinggi namun juga merata. 

Akselerasi imunisasi melalui sosialisasi imunisasi ganda dukungan BIAN, HCD (Human Centered Design), penguatan posyandu, KKN tematik, penguatan tokoh agama. Sehingga membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak untuk kita memberikan informasi yang benar mengenai manfaat imunisasi.

Imunisasi, lanjutnya, telah terbukti sebagai intervensi kesehatan yang efektif dan paling murah serta mampu melindungi herd immunity individu, komunitas dan antar kelompok. 

Sejarah juga telah mencatatkan keberhasilan imunisasi. Anak-anak yang diimunisasi menjadi lebih sehat dan berprestasi lebih baik di sekolah sehingga menghasilkan manfaat ekonomi yang berdampak terhadap masyarakat.