Kasus COVID-19 Didominasi Gejala Ringan, Pemkot Surabaya Gencarkan Pelaksanaan Vaksinasi Booster

Eri Cahyadi / RMOLJatim
Eri Cahyadi / RMOLJatim

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya semakin menggencarkan pelaksanaan vaksinasi booster (dosis 3). 


Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi puncak COVID-19 yang diprediksi akan meningkat pada awal Desember 2022. 

Karenanya, masyarakat Kota Pahlawan diminta tidak melakukan kegiatan dengan euforia berlebihan dan tetap menerapkan prokes secara ketat. 

“Kita dalam menghadapi COVID-19 itu hanya satu, yakni vaksin booster itu dibanterno (dimasifkan). Hari ini, prokes dan booster di masifkan, biar tidak ada COVID-19. Jadi, kita lakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan euforia berlebihan dengan selalu menerapkan prokes,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (28/11).

Wali Kota Eri menjelaskan bahwa pasokan kiriman vaksin booster memiliki jenis yang beragam. 

Setiap pasokan vaksin tersebut datang, maka Pemkot Surabaya akan langsung mengalokasikan kepada masyarakat melalui puskesmas, fasyankes, hingga gerai vaksin. 

“Kita dikirim, macam-macam jenis. Belum satu jenis, pokoknya yang dikirim apa akan langsung disikat. Insya Allah kita bergerak dengan kecepatan lagi, apalagi lansia sudah diperbolehkan booster kedua,” jelasnya.

Sedangkan untuk angka kasus aktif COVID-19 di Kota Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi mengaku terjadi kenaikan dan penurunan secara berkala. 

Kasus aktif COVID-19 tersebut didominasi oleh pasien dengan gejala ringan, yang kemudian dilakukan penanganan isolasi mandiri (isoman) dirumah dengan dilakukan pemantauan oleh puskesmas setempat.

“Surabaya tidak penuh, gejalanya ringan semua, isloasi mandiri (isoman). Ada yang dirumah sakit tapi yang komorbid aja. Rumah sakit menerimanya COVID-19 (memiliki) komorbid dan langsung ditangani untuk dirawat. Tapi selagi dia ringan, diminta isoman di rumah dengan diberikan obat, 3-4 dia akan sembuh,” pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news