Driver Ojol di Bondowoso Dibunuh di Rumah Kontrakan, Diduga Ada Kaitan Asmara

Petugas medis saat evakuasi korban pembunuhan/ist
Petugas medis saat evakuasi korban pembunuhan/ist

Puluhan warga memadati sebuah rumah kontrakan seorang driver ojek online (ojol) di Kademangan, Bondowoso. Selain itu tampak juga aparat kepolisian dan petugas medis membawa menggotong mayat yang terbungkus kantong mayat, Rabu (30/11). 


Berdasarkan informasi yang diterima, Korban meninggal adalah MS (33) yang merupakan seorang driver ojek online (ojol).

Dia dibunuh di rumah kontrakannya di Jalan Kolonel Sugiono, Gang Jambu, Kelurahan Kademangan. Saat ini, jenazah korban sedang dilakukan otopsi di RSUD dr Koesnadi.

Waka Polres Bondowoso, Joes Indra Lanawira menjelaskan, kejadian diduga pembunuhan kurang lebih terjadi pada pukul 15.00 WIB.

Berdasarkan hasil olah TKP, satu buah pisau diamankan oleh anggota kepolisian, selain itu salah seorang warga berinisial BD (32) harus diamankan. Karena diduga menjadi pelaku pembunuhan. 

"Saat ini masih dalam proses penyidikan dan penyelidikan kami," ujarnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Untuk motif pembunuhan sendiri, dia belum mengatakan secara pasti. Karena masih akan dilakukan pengembangan, melalui satreskrim.

Selain itu, jenazah korban juga sudah dibawa ke RSUD dr Koesnadi, untuk dilakukan otopsi. Dari hasil tersebut, baru dapat ditentukan apakah yang menjadi penyebab kematian korban. 

"Sebab-sebabnya nanti diketahui melalui hasil forensik. Kami tidak bisa menentukan begitu saja," tegasnya.

Sementara itu, saksi mata yang berada di sekitar lokasi, Z mengatakan, Sebelum kejadian, terduga pelaku memang sudah berada di dalam rumah kontrakan korban.

Dia diduga memiliki hubungan terlarang dengan istri korban. Oleh sebab itu, ketika MS pulang sempat terjadi percekcokan antar keduanya. 

Setelah percekcokan tak kunjung usai, sejumlah warga yang mengetahui hal itu pun, memutuskan untuk masuk ke rumah kontrakan korban. Ternyata, saat itu korban memang sudah dalam keadaan berlumuran darah.

Melihat hal itu, Z yang berprofesi sebagai perawat pun melakukan pengecekan. "Ternyata korban sudah tidak dapat diselamatkan lagi," imbuhnya.

Mengetahui korban sudah meninggal, dia pun menyuruh warga untuk mencegat terduga pelaku, yang sudah mau melarikan diri dari tempat kejadian perkara. "Sembari memanggil aparat kepolisian. Kami cegat dulu, agar tidak kabur," pungkasnya.