Mobil Esemka dianggap semakin tenggelam hingga ujung tanduk pemerintahan Joko Widodo. Apalagi, Jokowi saat ini lebih menekankan untuk menarik investor mobil asing untuk berinvestasi di Indonesia.
- Demo Mahasiswa akan Terus Membesar dan Tidak Dapat Dibendung Rezim
- Airlangga Hartarto Apresiasi Kongres PII Sejalan Visi Presidensi G20, Dorong Lahirnya Insinyur-insinyur Andal
- Jika Pemilu Maju ke Februari, Apakah Kualitas Demokrasi Akan Lebih Baik?
"Esemka makin tenggelam hingga ujung tanduk pemerintahan Jokowi. Gembar-gembor Esemka hanya sebatas wacana Jokowi saja," ujar Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (26/12).
Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menilai, implementasi mobil Esemka nyatanya mentok dan tidak terealisasi sesuai rencana. Hal itu menjadi catatan sendiri oleh publik kepada Jokowi.
Terlebih lagi, Esemka dipopulerkan dan menjadi daya darik publik, meskipun pada akhirnya masyarakat harus masygul dengan tidak terealisasinya Esemka oleh Jokowi.
"Apabila dibandingkan dengan Vietnam yang cendrung silent tidak sesumbar soal mobil listrik, namun justru bisa ekspor sampai ke Amerika. Ini tentu sebuah contoh yang baik bagi Indonesia, daripada banyak koar-koar soal mobil Esemka namun pada akhirnya tidak jelas bagaimana kelanjutannya," katanya.
Saiful pun menilai, Presiden Jokowi saat ini justru lebih menekankan untuk menarik investor mobil asing untuk berinvestasi di Indonesia.
"Jokowi lebih sibuk mengkampanyekan mobil-mobil luar untuk berinvestasi di Indonesia, daripada mengembangkan mobil Esemka yang semakin hari semakin redup keberadaannya," pungkas Saiful.
- Chery OMODA E5 Diluncurkan Sebelum Lebaran, Animo Masyarakat Jatim Begitu Meyakinkan
- DPR RI: Fosil Masih Tetap Dibutuhkan Sebagai Energi
- Subsidi Mobil Listrik, Pemerintah Lebih Utamakan Orang Kaya Dibanding Nasib Petani