Forkopimda Bangkalan Gerak Cepat Tanggulangi Beban Warga Terdampak Banjir

Plt Bupati Bangkalan Moh. Mohni/RMOLJatim
Plt Bupati Bangkalan Moh. Mohni/RMOLJatim

Banjir yang melanda wilayah Bangkalan diakibatkan luapan air dari sungai. Disampaikan Plt Bupati Bangkalan Moh. Mohni, bencana banjir dari luberan aliran sungai ini menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi. 


"Banjir ini, sungai ini adalah domain tugasnya provinsi. Karena mungkin pertimbangannya juga lintas kabupaten. Kadang-kadang kan gitu namanya sungai," kata Mohni usai acara penyerahan bantuan sosial kepada warga terdampak banjir, Senin (9/1).

Dalam upaya meringankan beban masyarakat terdampak bencana banjir, Mohni mengatakan, Pemkab Bangkalan tak menunggu tindakan penanganan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Lantaran proses terkait itu akan membutuhkan waktu yang tak sebentar.

Pihaknya bersama Forkopimda Bangkalan mengambil inisiatif untuk melakukan evakuasi dan penanggulangan dengan cara mendatangkan alat berat untuk menormalisasi sungai.

"Kami hanya bisa berpartisipasi dalam meringankan beban masyarakat terdampak. Dan juga kami sudah mencoba mendatangkan alat untuk mengeruk. Kalau menunggu dari provinsi ini sangat panjang birokrasinya. Jadi kami dengan Pak Kapolres dan Pak Dandim tempo hari sepakat untuk menyewa mendatangkan peralatan sendiri," terangnya.

Pengerukan dilakukan disejumlah daerah, antara lain di Kecamatan Arosbaya. Sedangkan normalisasi sungai untuk wilayah Kecamatan Blega memerlukan penangan berbeda. Selain menyiapkan tim survei medan bencana, juga dibutuhkan alat pengeruk yang memiliki lambung pengambang atau ponton.

"Sedangkan di Blega ini, kita akan survei, gimana. Karena peralatan ini harus ada pontonnya. Jadi bukan di darat, melainkan mengeruk di atas air," lanjut Mohni.

Tim survei, menurutnya, bertugas untuk mengetahui lokasi yang tepat untuk menurunkan alat berat, juga memetakan titik pengerukan sehingga luapan air sungai dapat teratasi.

"Ada tim survey di mana harus menurunkan peralatan untuk mengeruk. Jangan sampai dikeruk di sini, banjir pindah ke tempat lain. Ya, kalau bisa sesuai dengan aliran air sungai," pungkasnya.