Gegara Bunyi Klakson, 10 Pelajar di Jember Keroyok Pekerja Toko

Foto Korban, usai melaporkan Ke Mapolsek Sumbersari.
Foto Korban, usai melaporkan Ke Mapolsek Sumbersari.

Dimas Aldi Pratama Ramadoni (22) warga jalan Sarangan Lingkungan Trogowetan, Kelurahan Antirogo Sumbersari Kabupaten Jember, babak belur dikeroyok pelajar, di jalan Mastrip Kelurahan Sumbersari. 


Penganiayaan itu, diduga persoalan sepele, yakni bunyi klakson yang membuat sekitar 10 pelajar salah satu SMK Negeri di Jember, marah.

Dengan didampingi kuasa hukumnya, Muhammad Husni Thamrin, korban akhirnya  melapor ke Mapolsek Sumbersari Kepolisian Resort (Polres) Jember.

"Peristiwa itu terjadi, pada Rabu (8/2), saat korban hendak berangkat kerja," ucap  Mohammad Husni Thamrin, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (10/2).

Dia menjelaskan, saat itu pada pukul 16.15, korban berangkat kerja dari rumahnya, dengan mengendarai motor. 

Saat melewati depan Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, jalan danau Toba, jalanan padat. Banyak siswa mengendarai sepeda motor berkelompok, hingga memakan setengah badan jalan. 

"Korban kemudian membunyikan klakson, untuk mendahului pelajar tersebut," katanya. 

Korban kemudian, lanjut Thamrin, memacu sepeda motornya, dan berhenti di  lampu traffic light jalan Mastrip, karena lampu merah menyala. 

Rupanya para pelajar tersebut, mengikuti di belakangnya dan salah satu di antara pelajar tersebut,  mengajak korban belok kiri ke jalan Mastrip. 

Korban pun mengikutinya  dan berhenti di depan rumah makan dan terjadi pertengkaran antara korban dengan pelaku. 

Melihat kejadian itu, teman-teman pelaku ikut memukul korban, hingga korban terjatuh dan diinjak-injak.

"Ciri-ciri pelaku menggunakan seragam SMKN 2 Jember," katanya.

Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka pada bibir bawah, nyeri pada pipi sebelah kiri, benjol pada kepala, lengan atas dan kiri. Selanjutnya melaporkan kasus tersebut, ke Mapolsek Sumbersari.

"Kami berharap pihak kepolisian serius menangani kasus dugaan pengeroyokan ini, untuk memberi pelajaran. Sebab, sebelumnya, pernah terjadi penganiayaan yang dilakukan siswa sekolah tersebut, hingga korbannya meninggal dunia," katanya.

Kapolsek Sumbersari, Kompol Sugeng Piyanto saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. Kasus tersebut, masih dalam proses penyelidikan, pihaknya sudah memintakan visum korban.

"Kami sudah meminta keterangan saksi korban dan beberapa saksi lainnya. Pemeriksaan korban didampingi oleh penasehat hukumnya," katanya.

Dia menjelaskan peristiwa itu terjadi pada sore hari, Pukul 16.30. WIB, dan baru dilaporkan sekitar pukul 22.30 WIB, Rabu (8/2), kondisi luka sudah dibersihkan.