Riset Tokopedia dan INDEF: Inisiatif Hyperlocal Dorong Indeks Penjualan UMKM Surabaya Hingga 194 Persen

Teks foto: Kakanwil Kemenkumham Jatim, Drs. Imam Jauhari, (tengah), Sekretaris Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Surabaya, M. Awaludin Arif, Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Pemerintah Daerah Tokopedia, Emmiryzan (ketujuh dari kanan), serta Kepala Hubungan Masyarakat Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya Liu (ketujuh dari kiri) bersama para pegiat UMKM yang menerima surat bukti pendaftaran sertifikat merek sebagai upaya perlindungan KI/ Humas Kanwil Kemenkumham Jatim)
Teks foto: Kakanwil Kemenkumham Jatim, Drs. Imam Jauhari, (tengah), Sekretaris Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Surabaya, M. Awaludin Arif, Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Pemerintah Daerah Tokopedia, Emmiryzan (ketujuh dari kanan), serta Kepala Hubungan Masyarakat Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya Liu (ketujuh dari kiri) bersama para pegiat UMKM yang menerima surat bukti pendaftaran sertifikat merek sebagai upaya perlindungan KI/ Humas Kanwil Kemenkumham Jatim)

Berdasarkan hasil riset Tokopedia bersama Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) bertajuk “Inisiatif Hyperlocal: Kontribusi Tokopedia untuk Geliat UMKM Nasional”.


Program Hyperlocal Tokopedia ini mampu meningkatkan penjualan UMKM hingga menjaga pertumbuhan ekonomi.

Selain itu program Hyperlocal menjadi inisiatif Tokopedia untuk mendekatkan penjual dan pembeli demi mendorong pertumbuhan ekonomi baru di berbagai daerah. 

"Menurut hasil penelitian Tokopedia bersama INDEF, terdapat kenaikan persentase pertumbuhan ekonomi yang positif dan pemulihan ekonomi di tengah pandemi di beberapa kota dengan inisiatif Hyperlocal," kata Kepala Hubungan Masyarakat, Ekhel Chandra Wijaya Liu dalam release yang dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (23/2).

Sementara itu, Peneliti INDEF, Nur Komaria, turut menambahkan, “Konsistensi Tokopedia dalam mendukung para pelaku UMKM di seluruh Indonesia lewat inisiatif Hyperlocal berdampak positif. 

Tercatat ada 3 kota dengan kenaikan persentase pertumbuhan ekonomi tertinggi dari tahun 2020 hingga 2023, yaitu Surabaya (4,29%), Yogyakarta (5,09%) dan Semarang (5,16%).”.

Selain itu, riset Tokopedia dan INDEF juga menunjukkan bahwa Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta tercatat sebagai 3 kota hyperlocal yang memiliki indeks penjualan dan omzet penjualan tertinggi. 

“Surabaya mengalami peningkatan indeks penjualan dan indeks omzet penjualan masing-masing sebesar 194 persen dan 85 persen, lalu Bandung 27 persen dan 100 persen, sedangkan Yogyakarta sebesar 148 persen dan 64 persen,” lanjut Nur Komaria.

Inisiatif Hyperlocal Tingkatkan Penjualan UMKM Surabaya 

Mengusung teknologi geo-tagging, inisiatif Hyperlocal telah memperluas cakupan transaksi penjual hingga membantu meningkatkan terpaparnya bisnis UMKM lokal tanpa perlu ke kota besar untuk jangkau pasar lebih luas. 

Berbagai kampanye dihadirkan sebagai bentuk manifestasi dari inisiatif Hyperlocal, seperti Kumpulan Toko Pilihan (KTP), Waktu Indonesia Belanja (WIB), hingga layanan gudang pintar Dilayani Tokopedia. 

“Menurut temuan internal Tokopedia, program KTP dan WIB di Surabaya meningkat pada periode 2022 dibandingkan 2021. Kenaikan transaksi KTP oleh pengguna di Surabaya naik 20 persen. Lalu, jumlah penjual yang mengikuti kampanye KTP meningkat 31,7 persen, Sedangkan jumlah transaksi kampanye WIB di Surabaya meningkat 47 persen, dan jumlah penjual yang mengikuti kampanye WIB meningkat 96,2 persen,” terang Ekhel. 

Sementara, penjual yang memanfaatkan layanan Dilayani Tokopedia mengalami peningkatan sebanyak 157,7 persen di tahun 2022 dibandingkan 2021. 

Pada periode yang sama, jumlah pembeli yang membeli barang melalui gudang Dilayani Tokopedia di Kota Surabaya meningkat 65,1 persen. 

Salah satu pelaku usaha lokal asal Surabaya, Kalale yang fokus berjualan pakaian bayi, ikut merasakan dampak terhadap laju bisnis di awal pandemi setelah berjualan di Tokopedia sejak Juli 2020. 

“Tokopedia memberi dampak terhadap keberlangsungan bisnis Kalale. Penjualan kami sangat bagus saat awal pandemi, omzet Kalale mencapai ratusan juta,” ucap salah satu Pemilik Usaha Kalale, Febrina Oktaviani yang rutin mengikuti kampanye WIB dan Tokopedia Parents Fair untuk tingkatkan penjualan.

Tokopedia Bantu Fasilitasi KI Bagi UMKM Lokal di Surabaya

Di sisi lain, Tokopedia terus berkomitmen untuk menjalankan tata kelola bisnis yang baik dan sesuai dengan etika, serta melindungi Kekayaan Intelektual (KI) dan memastikan keamanan dari seluruh ekosistem. 

Hal ini diwujudkan lewat penandatanganan kerja sama dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) dalam perlindungan Kekayaan Intelektual (KI) pada September 2022 dan sosialisasi KI merek kepada 120 UMKM Kota Surabaya bekerja sama dengan Kanwil Kemenkumham Jawa Timur pada November 2022.

“Kami memberikan apresiasi kepada Tokopedia yang telah membantu dalam penyebaran informasi kekayaan intelektual, bahkan membantu memberikan insentif pendaftaran kepada UMKM di Surabaya bahkan di level nasional,” tutur Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Timur, Drs. Imam Jauhari, MH. 

Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Emmyrizan turut menyampaikan di kesempatan ini, bersama dengan DJKI dan Kanwil Kemenkumham Jawa Timur, Tokopedia memfasilitasi pendaftaran UMKM Kota Surabaya dan menerima surat bukti pendaftaran sertifikat merek sebagai upaya perlindungan KI. 

"Langkah ini sebagai wujud Tokopedia untuk mendukung UMKM lokal di seluruh Indonesia agar dapat tumbuh bersama," pungkasnya.