Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Fahmy Alaydroes, menilai bahwa kebijakan Gubernur NTT yang mewajibkan siswa/i SMA/SMK mulai masuk sekolah sejak pukul 5 pagi patut dipertimbangkan kembali.
"Maksudnya baik, mendidik siswa/i agar terbiasa disiplin, memanfaatkan waktu sejak dinihari. Namun, kebijakan itu menjadi tidak bijak bila kemudian memberatkan, merepotkan, dan membuat gaduh banyak pihak, terutama pihak orangtua," ujar Anggota DPR RI dari Dapil Kabupaten Bogor tersebut kepada wartawan di Jakarta, Rabu (1/03).
Apalagi, imbuh Fahmy, kebijakan tersebut berpotensi mengganggu kesempatan siswa/i untuk menunaikan shalat subuh di masjid, jika ada murid yang beragama Islam.
"Hal ini pasti akan memicu kontroversi di tengah masyarakat,” jelasnya dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Lebih lanjut, Fahmy menilai, proses pendisiplinan pelajar dan peningkatan mutu bisa dilakukan dengan berbagai cara. Hal yang paling utama adalah pemenuhan standar mutu pendidikan, bukan justru dengan membuat kebijakan yang mengada-ada.
"Terasa aneh dan tidak nyambung ketika ketertinggalan mutu pendidikan yang penyebabnya adalah merosotnya capaian standar mutu, tetapi yang disalahkan justru jam masuk sekolah,” pungkasnya.
- PKS Pertimbangkan Muhaimin Dan Khofifah Untuk Diusung di Pilgub Jatim 2024
- Partai Golkar Kota Probolinggo Gelar Pertemuan Tertutup Dengan PKS
- PKS Jatim Bidik Kemenangan 60 Persen di Pilkada Serentak