Partai Gerindra sejak awal bercita-cita menjadikan Prabowo Subianto menjadi Presiden Republik Indonesia. Sehingga, hampir tidak mungkin Prabowo mau menerima tawaran sebagai cawapres Ganjar Pranowo.
- Tak Ada Perbedaan Ideologi Partai antara Gerindra dan PDIP, Pertemuan Megawati dan Prabowo Sudah Direncanakan
- Prabowo Terima Pangkat Jenderal Kehormatan, Gus Fawait: Sudah Selayaknya
- Prabowo Dianugerahi Jenderal Kehormatan, PDIP Ungkit Reformasi 1998
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia, Mohammad Anas RA, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL mengenai dinamika politik tanah air setelah pengusungan Ganjar sebagai bakal capres dari PDI Perjuangan, Rabu (26/4).
Anas menyebutkan, saat ini elektabilitas Prabowo dan Ganjar saling salip-menyalip berdasarkan berbagai lembaga survei. Sehingga, bukan tidak mungkin keduanya tidak akan memilih untuk berduet di Pilpres 2024.
Apalagi, masing-masing partai politik pendukung Ganjar dan Prabowo sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.
"Dengan demikian, Prabowo Subianto lebih besar peluang berduel daripada berduet dengan Ganjar Pranowo," tegas Anas.
Prabowo sebelumnya juga sudah menyiratkan ketidaksetujuannya untuk menjadi wakil presiden. Sinyal tersebut terlihat saat Menteri Pertahanan RI ini menyambangi Presiden Joko Widodo di Solo.
"Kan beliau (Ganjar) sudah dicalonkan sebagai presiden. Partai saya mencalonkan saya sebagai presiden juga. Dan partai saya agak kuat juga sekarang," kata Prabowo di Solo, Sabtu (22/4).
- Daftar Pilwali di PDIP, Eri Cahyadi: Segera ke PKB, Gerindra, Golkar, PPP, PAN dan Parpol Lain
- Gerindra Tetapkan Gus Fawait Bacabup Jember
- Maju Calon Bupati Banyuwangi 2024, Kader Gerindra Daftar Lewat PDIP dan PKB