Bupati Yuhronur Kukuhkan 1.627 Pengurus P3A untuk Perkuat Ketahanan Pangan

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat mengukuhkan  pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air/RMOLJatim
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat mengukuhkan pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air/RMOLJatim

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengukuhkan 1.627 pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) atau Hipa, Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) dan Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A).


Pengukuhan berlangsung di Pendopo Kecamatan Karangbinangun Lamongan, Senin (11/5). Rinciannya, mereka 1.520 P3A atau Hipa, 80 GP3A dan 27 IP3A.

Bupati Yuhronur mengajak seluruh elemen untuk berkomitment menjaga produktifitas padi maupun perikanan hingga lingkup terkecil untuk perkuat ketahanan pangan di kawasan wilayah Bengawan Jero.

“Kita jaga aset sumber daya air ini sekaligus kita pastikan sebagai sumber air baku bagi kepentingan petani di sekitar Bengawan Jero, sehingga ketahanan pangan yang kita miliki akan terus terjaga secara berkesinambungan,” tegas Yuhronur dikutip Kantor Betita RMOLJatim.

Dengan pengelolaan sumber daya air yang azaz kemanfaatan, keterjangkauan, keadilan, kesestarian, dan keberlanjutan, Bupati Yes mengharapkan, adanya koordinasi secara berkelanjutan dengan BBWS pusat dan PUSDA Jatim untuk meminimalisir bencana disekitar wilayah Bengawan Jero. 

“Saluran irigasi, waduk, dan sungai banyak yang mengalami penyempitan dataran, dan juga sedimentasi, kami atas nama Pemerintah Kabupaten Lamongan dan masyarakat Lamongan mengajak BBWS maupun PUSDA Jatim, untuk bersama-sama, menjalin kerjasama koordinasi yang sudah terjalin dengan baik untuk terus kita tingkatkan bahkan kita sinergikan dengan program-program sehingga kerja-kerja bersama dapat berfungsi dengan baik sekaligus  meminimalisir kejadian bencana di sekitar wilayah Bengawna Jero,” ujarnya.

Di Lamongan luas daerah irigasi Bengawan Jero terhitung sebesar 8.230 ha, melalui berbagai sinergi dengan seluruh element organisasi, Pemerintah Kabupaten Lamongan, di tahun 2022 lakukan pembangunan di sektor irigasi, melalui program Jamula yang tidak hanya berfokus pada jalan melainkan juga pada air baku untuk pertanian dan perikanan.

Tercatat Pemkab Lamongan telah melalukan pemeliharana pada 50 ha saluran air, 49 embung, dengan penambahan tampungan 195.882 m2, pengerukan pada waduk seluas 4000 m2, serta pemotongan dan pencacahan eceng gondok di 5 sungkai dalam kawasan Bengawan Jero. 

Melalui berbagai upaya tersebut, berdampak positif pada ketahanan pangan di tahun 2022, yang dibuktikan pada jumlah produksi padi sebanyak 1.200 ribu ton, dan perikanan sebesar 195.000 ton. Hal ini menempatkan Lamongan pada urutan ke 5 produktivitas pagi secara nasional.

“Terimakasih kepada petani dan P3A, GP3A dan IP3A, sehingga kita terus dapat menjaga produktifitas padi maupun perikanan budidaya maupun tangkap, yang terus kita jaga, sinergi dengan berbagai kebijakan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan,” ujarnya.

Kepala Bidang Operasi BBWS Bengawan Solo, Sri Wahyu Kusuma Astuti, saat mewakili Kepala BBWS Pusat menyampaikan, berdasarkan tanggungjawab sebagai pemberdayaan dan mitra yang bersifat koordinatif, konsultatif dalam pengelolaan irigasi. Kusuma Astuti berharap, P3A GP3A, dan IP3A mampu bersifat mandiri.

“Untuk kegiatan sehari-hari pelaksanan operasi dan pemeliharan bapak ibu dapat berkonsultasi dengan Satuan Kerja Operasi & Pemeliharaan (Satker OP), tetapi tetap dalam pembinaan BBWS Provinsi Jatim,” pungkasnya.