Tingkatkan Daya Tawar, PKB Pingit Cak Imin

Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar/RMOL   
Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar/RMOL  

Keputusan DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memingit Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan dilarang berbicaran urusan pemilihan presiden (Pilpres), memunculkan berbagai tafsir politik.


Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menganalisa ada dua kemungkinan yang menjadi alasan politik memingit Cak Imin. Pertama,  PKB dan Cak Imin sedang meningkatkan daya tawar kepada partai yang selama ini didekati, seperti Partai Gerindra.

Selain itu, kata Dedi, PKB ingin menegaskan bahwa komitmen politiknya kepada mitra koalisinya tidak sedang membangun komunikasi terkait urusan koalisi.

"Situasi ini sekaligus untuk meyakinkan mitra, bahwa PKB komitmen hanya bangun koalisi dengan Gerindra," demikian kata Dedi melansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (20/6).

Analisa kedua, urai Dedi, kemungkinannya PKB telah menentukan sikap untuk menghadapi pertarungan Pilpres. Bukan hanya itu, bagaimana posisi Cak Imin sebagai Ketua Umum juga telah disepakati oleh seluruh pengurus partai.

"Bisa saja ia dipilih sebagai Cawapres, atau justru tiket PKB telah sold out pada tokoh lain," jelas Dedi.

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid menjelaskan, keputusan memingit Cak Imin merupakan hasil Rapat Pleno DPP PKB terkait Pemenangan Pilpres dan Pileg 2024.

Pingitan terhadap Cak Imin tersebut, dikatakan Jazilul, bukan berarti belum ada kepastian dari Gerindra.

Artinya, PKB dan Gerindra tetap berkomitmen menjalin kerja sama dalam satu perahu Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).


ikuti update rmoljatim di google news