Band Letto dan Pawai Taaruf Meriahkan Lamongan Muharram Festival 1445 H

Paggelaran Lamongan Muharram Festival 1445 Hijriah, di Alun-Alun Lamongan/RMOLJatim
Paggelaran Lamongan Muharram Festival 1445 Hijriah, di Alun-Alun Lamongan/RMOLJatim

Sambut detik-detik pergantian tahun baru Islam, Pemkab Lamongan kembali menggelar Lamongan Muharram Festival 1445 Hijriah, di Alun-Alun Lamongan, Selasa (18/7).


Kembali hadirnya Lamongan Muharram Festival, menurut Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, menjadi spirit menyongsong tahun baru Islam, sekaligus untuk intropeksi diri.

“Moment ini kita adakan untuk bisa intropeksi apa yang kurang dan belum baik agar bisa hijrah di tahun berikutnya dan untuk terus memperbaiki dan menyempurnakan dengan sebaik-baiknya,” ujar Pak Yes dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Event tahunan yang ditujukan untuk merajut ukuwah islamiah masyarakat Lamongan, dimeriahkan dengan berbagai kegiatan mulai dari diberangkatkannya pawai ta’aruf oleh Pak Yes, yang diikuti 26 lembaga sekolah SMP, MTS, SMA, SMK, MAN, dan pondok pesantren se-Kecamatan Lamongan. Hingga ditutup dengan kedatangan band asal Jogjakarta yakni Letto.

Para peserta yang ikut serta memeriahkan pawai tersebut menyusuri rute yang di mulai dari Depan Pendopo Lokatantra - JI.Ahmad Yani - Belok Ke kiri JI.HOS.Ckroaminoto - Belok Ke kiri JI.Basuki Rahmat- Belok Ke kiri JI.Lamongrejo - Finis di Pintu Masuk Alun-alun sebelah timur.

Uniknya, para peserta pawai mengenakan kostum kreasi yang bertemakan karya seni budaya islam, mulai dari munculnya tokoh-tokoh wali songo, tokoh-tokoh islam Lamongan, hingga replikasi budaya Timur Tengah. 

“Sebagaimana dilaksanakan pada tahun-tahun lalu, setiap pergantian tahun hijriah kita melaksanakan muharram festival, dan alhamdulillah di tahun ini kita bisa kembali melaksanakan dengan meriah. Mudah-mudahan ini dapat menjadi spirit untuk kita semua memasuki tahun hijriah tahun 1445 H,” tambah Pak Yes.

Berdasarkan perhitungan secara hisab atau astronomi, falakiah, sejak pukul 10.30 dini hari, posisi hilal di Lamongan khusunya Tanjung Kodok gelah mencapai ketinggian 6°. Sehingga secara wujudul hilal atau imkanur ru’yah dapat ditetapkan tanggal 18 Juli menjadi akhir tahun Islam 1444 H. 

“Seluruh kriteria baik wujudul hilal atau imkanur ru’yah sudah memenuhi syarat bahwa hari ini hari terakhir dan magrib sudah telihat, karena hilal sudah di atas imkanur ru’yah dan elongasi yang telah disepakati oelh para ahli,” pungkas Muzakin.