Pasca Operasi Pasar Beras Murah, Harga di Pasaran Masih Tinggi

Fitri penjual beras di pasar pahing kota Kediri
Fitri penjual beras di pasar pahing kota Kediri

Kenaikan harga beras hingga saat ini masih dikeluhkan masyarakat di Kota Kediri.


Berdasarkan pantauan di lapangan, untuk beras 64 biasa dengan harga 62.500 rupiah per 5 kilogramnya, kemudian 64 super 65.000 ribu per 5 kilogram, bramo 65.000 ribu per 5 kilogramnya, dan beras bengawan 66.000 ribu per 5 kilogramnya. 

Kemudian, pasokan beras dari bulog untuk dijual di pasaran, jenis medium 55.000 ribu per 5 kilogramnya, jenis premium 63.000 ribu per 5 kilogramnya, beras candimulyo premium 65.000 ribu per 5 kilogram, dan beras jenis SPHP medium 55.000 ribu per 5 kilogramnya. Artinya, dengan adanya operasi pasar beras murah yang digelar Pemerintah Kota Kediri dan TPID Kota Kediri beberapa waktu lalu, belum membuat harga beras di pasaran bergeming turun. 

Salah satu penjual beras di Pasar Pahing Kota Kediri Fitri, mengatakan, harga beras di pasaran justru naik lagi. Setelah ada operasi pasar, harga beras tetap tinggi. Bahkan sebagian masyarakat juga mengeluh harga beras tidak kunjung turun. 

"Harganya naik terus, Paling tinggi 13 setengah. Premium paling tinggi 14 ribuan. Gimana ya mereka milih yang terjangkau yang enggak sama merek. Yang penting enak nggak harus merk gitu loh dulu kan harus bermerek ini gitu. Sekarang enggak. Yang penting enak terjangkau, kata Fitri Kepada Kantor Berita RMOL Jatim, Jumat (14/9).

"mereka ngeluh kalau yang anaknya banyak itu ya kasihan mas, mbak kok berasnya mahal gitu enggak cukup gaji segini enggak cukup buat beli beras buat sangu sekolah buat beli apa bahan bahan makanan itu bahan bahan pokok itu kurang. Duli belinya 5 kilo sampai beli 10 kilo sekarang satu kilo setengah 2 kilo 3 kilo paling banyak 5 kilo, terangnya".  

Sementara itu, Ambarwati salah satu warga mengatakan, dirinya per bulan membutuhkan beras 40 kilogram. Anaknya ada 7 orang, dalam sehari memasak nasi sebanyak 1.5 kilogram. Ambarwati tidak akan mengurangi jatah beras dalam sebulan, yang dikurangi adalah lauknya, untuk meminimalkan pengeluaran harian.

"Kalau saya keluarga besar anak saya ada 7 itu kebutuhan beras sekitar satu bulannya itu sekitar kurang lebih 40 kilo ya. enggak ya nggak dikurangi, soalnya sudah jatahnya anak anak segitu jadinya mungkin dari lauknya aja yang dikurangi, yang penting ada beras ada nasinya, jelas Ambarwati".

"sehari itu satu satu kilo, kurang lebih satu setengah. Mulai dari makan sehari 3 kali. Kalau harga seperti ini mungkin ya kalau bisa kalau bisa turun harga normal seperti biasanya aja Antara 10 sampai 11 ribu, terangnya". 

Ambarwati salah satu warga Banjaran Kota Kediri tersebut, juga mengeluhkan, sebelum harga beras naik, dirinya sangat mudah mengatur kebutuhan beras setiap bulannya. Namun, saat ini, dirinya harus benar-benar berhitung dalam memasak nasi.