Presiden Joko Widodo perlu segera menarik Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dari kunjungan kerja ke luar negerinya. Hal ini penting untuk mempermudah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami dugaan rasuah di Kementan.
- Diperiksa KPK 3 Jam, Kepala Bapanas Dicecar 10 Pertanyaan
- Yusril Tegaskan Foto Firli dan SYL Tidak Bisa Jadi Bukti
- Pejabat dan Pegawai Kementan Dipanggil KPK terkait Kasus Syahrul Yasin Limpo
“KPK surati Presiden, biar nanti Presiden yang memerintahkan Mentan pulang ke Indonesia untuk diperiksa KPK," kata peneliti Lembaga Studi Anti Korupsi (LSAK), Ahmad A Hariri dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/10).
Hariri menilai, pemeriksaan Mentan SYL penting untuk membuat kasus dugaan rasuah Kementan terang-benderang. Apalagi, KPK sudah menggeledah Kantor Kementan hingga rumah dinas Mentan SYL dan mengamankan uang hingga Rp30 miliar.
“Selain uang, ada juga senjata api temuannya. Jadi memang Mentan harus diklarifikasi terkait temuan-temuan itu,” katanya.
Di sisi lain, Hariri meminta KPK tidak ragu mengusut tuntas kasus yang diduga melibatkan Mentan SYL. Ia yakin, publik, termasuk kalangan petani mendukung lembaga pimpinan Firli Bahuri itu untuk segera memeriksa Mentan SYL.
“Petani pasti dukung. Karena di tengah kondisi petani yang tidak menentu seperti saat ini, kok bisa ada uang puluhan miliar di rumah Mentan, kan aneh dan janggal,” tutupnya.
- Tari Solah Kampung Pesilat Madiun Pecahkan Rekor MURI Dunia di Hardiknas 2024
- May Day 2024 di Jatim, Pj Gubernur Adhy Potong Tumpeng dan Komitmen Tindaklanjuti Tuntutan Buruh
- Ini Alasan Golkar Kota Madiun Tak Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota