Proses seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disinggung Bendahara Umum (Bendum) Partai Nasdem, Ahmad Sahroni,
- Gerindra dan Nasdem Beri Sinyal Untuk Dukung Maidi di Pilkada kota Madiun 2024
- Caleg DPRD Kota Malang Dito Arief dari Partai NasDem Dapil Lowokwaru Sukses Meraih Kursi
- PDIP Bakal Ikuti Jejak Nasdem? Oposisi Prabowo-Gibran di Pilpres 2024?
Pernyataan Sahroni merupakan respons atas ucapan Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, soal aliran duit perasan Syahrul Yasin Limpo yang diduga mengalir ke partai.
"Pimpinan KPK waktu dalam proses pemilihan itu melalui partai politik, ada lobi-lobi di partai politik, di DPR terkait dengan proses pemilihan, yang akhirnya kita-kita di DPR memilih para pimpinan yang sekarang," ujar Sahroni dalam jumpa pers di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10).
Dia menjelaskan, pernyataan Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, seyogyanya tidak disampaikan langsung ke publik. Karena diduga masih ada aliran uang kejahatan SYL dalam kasus pemerasan, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di Kementan ke Nasdem.
"(Harusnya) Pak Alex menyampaikan ini sebagai informasi yang diduga adalah aliran ke partai," sambungnya menegaskan.
Maka dari itu, Nasdem menduga KPK sengaja membuka dugaan-dugaan aliran uang kejahatan SYL tanpa maksud menegakkan hukum.
- Sejumlah Elemen Masyarakat Sidoarjo Desak KPK Jemput Paksa Tersangka Bupati Gus Muhdlor
- Tak Hanya Daftar Pilwali di PDIP, Eri Cahyadi Bakal Merapat di PKB dan Parpol Lain
- Jelang Pilkada 2024, Ketua DPD NasDem Gresik Diganti