Gegara Tagih Utang, Suami dan Istri Dibacok Peminjam Uang

Samhari, warga Jember jadi korban bacok tetangga/RMOLJatim
Samhari, warga Jember jadi korban bacok tetangga/RMOLJatim

Hampir satu pekan, Samhari (30) warga Dusun Krajan, Desa Suko Jember Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember tak bisa beraktivitas seperti biasa. Sebab, dia masih merasakan sakit dan pusing-pusing akibat luka 5 tusukan pisau dan ayunan pedang.


Samhari mengalami penganiayaan, pada Minggu (22/10). Akibatnya, dia mengalami luka pada bagian dada, perut, tangan, kepala dan pahanya. Sedangkan istrinya, Nur Faida juga bernasib sama, terluka di bagian tangan.

Faida menjelaskan peristiwa penganiayaan bermula setelah salat magrib, ia diantar suaminya, Samhari, mendatangi rumah tetangganya berinisial SM, yang berjarak 2 KM dari rumahnya. 

"Saya menagih menagih hutang terhadap SM Rp 800 ribu, karena butuh uang membangun musholla di rumah. SM sudah lama sekitar 5 tahun pinjam uang tabungan," ujar Faida dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (28/10).

Ternyata, kedatangan Faida dan suami disambut acuh tak acuh oleh SM. Ia mencoba menanyakan terhadap SM, namun belum ada tanggapan. "Niat bayar hutang apa tidak," tanya Faida.

Setelah mendengar pertanyaan itu, SM masuk kamar dan kemudian keluar kembali dengan membawa pisau yang diselipkan di pinggangnya.

Melihat gelagat SM yang mencurigakan, Samhari yang semula tidak ikut campur karena yang mempunyai urusan hutang piutang adalah istrinya dengan SM, kemudian mendekati istrinya karena khawatir terjadi apa-apa.

Samhari kemudian memilih menimbrung, mengutarakan maksud kedatangan istrinya. Namun, SM tidak merespons keberadaan Samhari dengan tetap asyik bermain HP.

"Saya sampaikan, tujuan saya datang kesini pertama untuk silaturahmi, mencari saudara selain menagih hutang. Namun, tiba-tiba pelaku marah," katanya.

SM yang sudah emosi langsung menyerang Samhari menggunakan pisau. SM menyerang sambil sesumbar bahwa tidak akan membayar hutangnya meskipun korban harus menangis darah.

Mendapat serangan mendadak, Samhari berusaha menghindar. Karena diserang membabi buta, pisau yang dipegang SM berhasil mengenai Samhari.

Samhari terluka di bagian tangan. Meskipun terluka, Samhari masih tetap bisa berdiri. Tiba-tiba  ada seorang perempuan ikut menyerangnya. Perempuan itu menarik Samhari dari belakang hingga terjatuh ke bawah kursi dan meja.

Melihat Samhari terjatuh, Faida berusaha mendekat untuk menolongnya. Namun Faida juga mendapatkan serangan. Karen pisau mengarah ke perutnya yang tengah hamil muda, diapun menghindar dengan mundur. Namun masih terkena serangan SM dan mengenai tangannya.

Saat Samhari terjatuh ini, pelaku terus menyerangnya dengan pisau hingga melukai dada dan perut korban.

Samhari tidak menyerah. Ia berusaha melawan dengan menerjang SM, hingga pisaunya ke arah kulkas. SM juga tidak menyerah. Ia masuk ke dalam rumah dan kembali dengan membawa sebilah pedang.

SM kembali menyerang korban dan berhasil mengenai kepala Samhari. 

 "Saat pelaku akan membacok lagi, saya mendorong meja yang ada di depannya hingga mengenai betis SM. Saat merasa kesakitan, SM berhenti menyerangnya," katanya.

Kesempatan itu tidak disia-siakan Samhari. Ia memilih kabur bersama istrinya. Selanjutnya, Samhari dan istri memeriksakan diri ke Puskesmas Jelbuk.

Meskipun Samhari lemas karena banyak mengeluarkan darah, namun tim medis Puskesmas Jelbuk tidak melakukan rawat inap. Samhari dan istri menjalani rawat jalan.

“Saya kurang tahu prosedurnya bagaimana. Saya pikir dengan kondisi saat itu, saya akan opname,” pungkasnya.

Samhari juga meminta polisi mengusut tuntas kasus tersebut hingga membuat pelaku jera.

Sementara pihak Kepolisian Resort Jelbuk hingga saat ini tengah menyelidiki kasus tersebut. Bahkan polisi sudah surat pemberitahuan perkembangan hasil penelitian (SP2HP) laporan Polsek Jelbuk tertanggal 24 Oktober 2023.

"Laporan korban telah diterima, Selanjutnya polisi akan melakukan upaya penyelidikan lebih lanjut," demikian bunyi surat yang ditandatangani Kapolsek Jelbuk, Iptu Brissan Iman Nula.